Robot Covid-19 Mampu 53 Bahasa Patroli di Rumah Sakit Belgia

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Sabtu, 30 Mei 2020 13:05 WIB

Pengunjung University Hospital Antwerp berinteraksi dengan robot CRUZR buatan Zorabots yang mulai digunakan di rumah sakit dan pertokoan, untuk mendeteksi demam dan posisi masker yang benar terkait pencegahan penyebaran COVID-19 di Antwerp, Belgia, Jumat (29/5/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/foc.

TEMPO.CO, Jakarta - University Hospital Antwerp, Belgia, kini memiliki robot Covid-19 yang dapat berbicara dalam lebih dari 53 bahasa, mendeteksi demam, dan menentukan orang memakai masker atau tidak, sebagai garis kontrol terdepan di rumah sakit.

Orang yang datang ke University Hospital Antwerp, mulai Selasa, 26 Mei 2020, akan menjawab pertanyaan secara online atau di kios interaktif. Robot tersebut akan memindai kode QR, memeriksa jawaban, memeriksa suhu dan menentukan apakah mengenakan masker dengan benar.

Kepala eksekutif Zorabots, Fabrice Goffin, dikutip dari Reuters, Sabtu, mengatakan bahwa robot tersebut telah ada di rumah sakit dan hotel sejak 2013, namun kini memiliki peran baru. Robot tersebut tidak menguji Covid-19, namun bisa mendeteksi tanda-tanda yang berguna.

"Robot ini dapat bergerak, dapat menghampiri orang, dapat berbicara dengan orang dan berbicara dalam bahasa asli mereka, dengan lebih dari 53 bahasa," kata Goffin kepada Reuters TV.

Manajer operasi rumah sakit, Michael Vanmechelen, mengatakan seseorang yang menunjukkan tanda-tanda demam dapat diarahkan oleh robot, perangkat tanpa-sentuh, menuju ke area terpisah.

Advertising
Advertising

Rumah sakit biasanya menerima 2.000 pasien sehari dan akan mulai menerima kembali pengunjung minggu depan karena kehidupan di Belgia kembali relatif normal setelah pembatasan wilayah karena virus corona.

Kepala digitopia, Jan Bussels, yang mengembangkan perangkat lunak dan antarmuka, mengatakan bahwa robot tersebut dirancang untuk membantu mengambil alih pekerjaan yang berulang dan memungkinkan staf medis yang memiliki banyak tugas untuk fokus pada pekerjaan inti mereka, yaitu memberi perawatan.

Robot, yang dibanderol dengan harga 30.000 euro atau sekitar Rp 488 juta, itu telah dijual ke sejumlah klinik di Prancis, Belanda, Amerika Serikat dan Rwanda, dan juga di beberapa toko komputer di Belgia.

ANTARA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

21 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya