Sosiolog Dukung Sekolah Tatap Muka Hanya untuk Zona Hijau

Reporter

Antara

Kamis, 18 Juni 2020 21:30 WIB

Petugas sekolah SMP Negeri 60 Jakarta saat memeriksa suhu tubuh calon siswa yang akan melaporkan diri saat pengurusan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMPN 60 Jakarta, Rabu, 17 Juni 2020. Proses pengurusan PPDB tersebut tampak mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi dengan mengenakan masker dan menjaga jarak. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Purwokerto - Dukungan mengalir untuk kebijakan tegas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang sekolah dengan cara tatap muka bila wilayah setempat belum hijau terkait pandemi Covid-19. Larangan itu dinilai sebagai pilihan terbaik untuk kesehatan dan keselamatan bersama.

Penilaian itu datang dari sosiolog pendidikan di Universitas Jenderal Soedirman, Nanang Martono. Dia mengatakan kalau sekolah merupakan tempat publik yang sangat memungkinkan menjadi tempat berkerumun.

"Di sekolah, warga sekolah sangat mungkin kesulitan menjaga jarak fisik karena luas lingkungan sekolah dan juga luas ruang kelas jelas tidak memungkinkan pembatasan jarak fisik," katanya.

Kondisi tersebut, kata dia, sangat rentan memicu penyebaran Covid-19 terlebih ketika daerah tersebut belum hijau atau tak terdeteksi lagi kasus penularan. Larangan tatap muka di zona merah dan kuning , menurut Nanang, menjadi pilihan terbaik.

"Jika ada satu siswa membawa virus Covid-19 maka risiko akan dihadapi teman-temannya di sekolah, guru dan warga sekolah lain," katanya sambil menambahkan, penularan mungkin lebih luas lagi ke lingkungan keluarga masing-masing. "Karena itu belajar dari rumah secara daring masih diperlukan," katanya.

Advertising
Advertising

Pembelajaran secara daring tidak seoptimal tatap muka namun Nanang mengingatkan, pada kondisi wabah seperti ini pertimbangan keselamatan menjadi prioritas. "Inilah pilihan terbaik daripada meniadakan proses pembelajaran sama sekali atau membiarkan siswa rentan terinfeksi Covid-19," katanya.

Dia juga menambahkan bahwa belajar daring berkepanjangan memang rentan mengakibatkan siswa menjadi bosan di rumah. Bahkan rentan berpotensi menyebabkan stres, sosialisasi berkurang, sibuk dengan tugas menumpuk dari guru. "Namun sekali lagi pada kondisi pandemi seperti ini sekolah dari rumah menjadi solusi terbaik," katanya.

Berita terkait

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

2 jam lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

7 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

20 jam lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

20 jam lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

1 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

3 hari lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

5 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

5 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya