Cegah Karhutla Sumatera dan Kalimantan, TMC Sampai September

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Kamis, 25 Juni 2020 12:24 WIB

Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin berusaha memadamkan kebakaran lahan yang terjadi di Desa Kayu Arehh, Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Minggu, 18 Juli 2019. Sebanyak enam helikopter water boombing dan 1.512 orang personel gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan Sat Pol PP dikerahkan untung melakukan pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau hujan buatan untuk membasahi hutan dan lahan gambut guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera dan Kalimantan akan dilakukan secara bergantian hingga September 2020.

"Akan kita lanjutkan di Kalimantan, rencananya di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur. Kita lihat kalau perlu sampai ke utara," kata Siti dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020.

Musim panas 2020 diperkirakan terjadi pada Mei di 38 persen wilayah Indonesia dan pada Juni diperkirakan 27 persen wilayah lainnya mulai merasakan musim panas. "Berarti sisanya di Juli, Agustus dan September akan panas di kira-kira 12 persen wilayah Indonesia. Kita masih deg-degan di Juli, Agustus dan September," ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), katanya, juga memprediksi bahwa 63 persen wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau yang mundur. "Oleh karena itu, kita akan lakukan TMC. Setelah dari Kalimantan nanti rencananya akan dilakukan akhir Juni sampai pertengahan Juli, lalu kita harus kembali lagi ke Sumatera, lalu balik lagi ke Kalimantan," ucapnya.

Kondisi gambut, menurut dia, akan dijaga terus sampai September. "Mohon dukungannya mudah-mudahan bisa ditambahkan anggaran untuk 2020. Kalau enggak, kita minta ke BNPB atau asosiasi, karena di daerah ini ada kawasan konsesi hutan dan kebun dan lain-lain," kata Siti.

Advertising
Advertising

Hingga 22 Juni, lanjutnya, terdapat 870 titik panas terdeteksi. Angka tersebut berkurang jika dibandingkan dengan periode sama 2019, di mana jumlah titik panas tercatat mencapai 1.427.

Siti menjelaskan perihal dua pola titik panas di Indonesia selama ini. Model pertama menunjukkan titik panas banyak terjadi di sekitar Aceh dan Riau pada akhir Februari hingga memasuki Maret dan April.

"Jadi ada fase kritis yang cukup gawat. Nanti berat lagi di Juli dan memuncak di Agustus dan September. Ini di seluruh Indonesia sama. Dengan mempelajari pola itu, KLHK bersama BPPT, BMKG dan TNI AU melakukan rekayasa hujan," ujar dia.

Dari TMC yang dilakukan pada 19 hingga 30 Mei 2020 menghasilkan 44 juta meter kubik (m3) air hujan. Ada efektivitas 36 persen, dengan curah hujan mencapai 157 milimeter (mm) dari prediksi 121 mm per hari di Riau.

Ia mengatakan di Sumatera Selatan, operasi TMC menambah volume air sampai 50 juta m3. Sedangkan curah hujan mencapai 126 mm per hari, sehingga efektivitasnya mencapai 23 hingga 29 persen.

ANTARA

Berita terkait

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

7 hari lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Perairan Sumatera, Jawa dan Bali

BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di perairan seperti Sumatera, Jawa dan Bali pada 25-26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

7 hari lalu

Kakek Pencari Batu Hilang Tenggelam di Sungai Lematang, Basarnas Kerahkan Tim SAR Gabungan

Basarnas Palembang menurunkan satu tim rescue di Pos SAR Pagaralam lengkap dengan peralatan SAR Air ke lokasi pencarian orang hilang tenggelam itu.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

8 hari lalu

Tersangka Kasus Perdagangan Satwa Dilindungi di Makassar Segera Jalani Persidangan

Saat ini kejahatan perdagangan satwa dilindungi kerap dilakukan melalui media online.

Baca Selengkapnya

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

8 hari lalu

Masukkan Sektor Laut Dalam Second NDC, KLHK: Ekosistem Pesisir Menyerap Karbon

KLHK memasukkan sektor kelautan ke dalam dokumen Second NDC Indonesia. Potensi mangrove dan padang lamun ditonjolkan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

9 hari lalu

Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, KLHK Prioritaskan Pembatasan Gas HFC

Setiap negara bebas memilih untuk mengurangi gas rumah kaca yang akan dikurangi atau dikelola.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

14 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

15 hari lalu

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

15 hari lalu

Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

Kejaksaan menahan mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin tersangka korupsi dana hibah APBD. Proses hukum sempat ditunda menunggu pemilu usai.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

17 hari lalu

Antisipasi Lonjakan Arus Balik Lebaran, Perjalanan Kapal Sumatera ke Jawa Ditambah

Kemenhub tambah perjalanan kapal untuk antisipasi lonjakan arus balik Lebaran untuk penyeberangan dari Sumatera ke Jawa.

Baca Selengkapnya