Google Akan Menghapus Riwayat Pengguna Secara Otomatis

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Kamis, 25 Juni 2020 14:29 WIB

Logo Google di kantor Google untuk Asia Pasifik di Singapura, 13 Desember 2019. TEMPO | Gangsar Parikesit

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam upaya mengatur keamanan data pribadi, Google akan menghapus riwayat pengguna yang berumur lebih dari 18 bulan secara otomatis. Sebelumnya, pengguna akun Google harus mengaktifkan fitur ini secara manual.

Dilansir dari Blog Google yang dipublikasikan tanggal 24 Juni 2020, CEO Google Sundar Pichai mengatakan bahwa Google sedang berfokus pada tiga prinsip utama perihal data pengguna: “Menjaga keamanan informasi pribadi, menggunakannya secara bertanggung jawab, dan memberikan kontrol penuh kepada para pengguna.” Oleh sebab itu, Google menjalankan tiga tahap untuk memperbarui sistem keamanan data pribadi pengguna.

Pada tahap pertama, Google akan segera menghapus riwayat perjalanan (location history) secara otomatis dalam waktu 18 bulan. Riwayat perjalanan pada umumnya menyimpan lokasi yang pernah dikunjungi, hingga jalur perjalanan dengan sangat mendetail.

Tahap kedua adalah penghapusan riwayat mesin pencari (search engine) dan aplikasi. Hal ini jelas karena Google adalah mesin pencari nomor satu di dunia. Penghapusan otomatis dalam jangka waktu 18 bulan ini akan diterapkan secara otomatis pada pengguna baru yang membuat akun Google mulai hari ini. Pengguna lama harus menonaktifkan fungsi ini secara manual.

Tahap ketiga adalah mempermudah akses fitur penyamaran (mode incognito) pada aplikasi tertentu seperti Google Chrome. Mode ini memperbolehkan pengguna menggunakan aplikasi secara privat. Google sama sekali tidak akan menyimpan riwayat penggunaan dalam mode penyamaran. Mereka juga akan lebih proaktif mendorong para pengguna, baik baru dan lama, untuk mengecek pengaturan keamanan secara rutin.

Advertising
Advertising

Riwayat pencarian (search history) sejak awal memampukan Google untuk menyimpan informasi serta menyarankan konten yang berpotensi disukai pengguna. Beragam servis milik Google yang mengumpulkan data-data pribadi pengguna, salah satunya web browser Google Chrome, Youtube, dan Google Maps.

Riwayat ini sejak awal bisa bertahan hingga selamanya. Namun ini menuai banyak sekali kontroversi terkait keamanan data pribadi pengguna, terutama pada mereka yang sadar akan pentingnya privacy. Sundar menegaskan bahwa Google tidak pernah menjual informasi pada layanan yang menyimpan data yang sangat pribadi, seperti Gmail, Drive, Calendar, dan Photos.

FERDINAND ANDRE | EZ

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

9 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

13 hari lalu

Cara Menonaktifkan Sementara dan Menghapus Permanen Akun Instagram

Terdapat dua pilihan ketika ingin rehat dari Instagram, yakni menonaktifkan sementara dan menghapus akun secara permanen.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

32 hari lalu

3 Alasan Sebaiknya Tidak Mengisi Baterai Ponsel di Bandara

Seorang pakar keamanan membagikan tiga alasan untuk tidak mengisi baterai ponsel di bandara

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

46 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

58 hari lalu

Ada 120 Juta Lebih Pengguna, Ini Cara Platform Glints Mengamankan Data Supaya Tidak Diretas

Glints berpusat di Taiwan dengan visi menjadi platform talenta terdepan di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

KPU Tangani 198 Kasus Data Ganda Pemilih di New York dengan Cara Coret Nama

6 Februari 2024

KPU Tangani 198 Kasus Data Ganda Pemilih di New York dengan Cara Coret Nama

KPU mengatakan mereka telah menangani 198 kasus data ganda pemilih di New York, Amerika Serikat dengan cara mencoret salah satu nama.

Baca Selengkapnya

Cara Menghapus Data Histori di Google My Activity

31 Januari 2024

Cara Menghapus Data Histori di Google My Activity

Google My Activity bekerja dengan merekam semua histori yang anda lakukan di Internet Begini cara menghapus histori dan pelacakan.

Baca Selengkapnya

5 Cara Kerja Google My Activity dalam Melacak Histori Pengguna

30 Januari 2024

5 Cara Kerja Google My Activity dalam Melacak Histori Pengguna

Google My Activity merupakan pengembangan dari alat histori web atau web history tool. Begini cara kerjanya.

Baca Selengkapnya

15 Prospek Kerja Lulusan Sistem Informasi yang Menjanjikan

29 Januari 2024

15 Prospek Kerja Lulusan Sistem Informasi yang Menjanjikan

Semakin berkembangnya dunia digital membuat kebutuhan lulusan sistem informasi tinggi. Berikut prospek kerja sistem informasi yang menjanjikan.

Baca Selengkapnya