Ahli Bedah Tulang Belakang: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Postur

Senin, 13 Juli 2020 08:01 WIB

Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama mengerjakan tugas yang diberikan guru dari rumahnya di Jakarta Selatan, Selasa, 16 Juni 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mengumumkam tahun ajaran baru 2020/2021 akan tetap dimulai pada Juli 2020 mendatang dengan keputusan untuk daerah dengan zona kuning, oranye, dan merah dengan presentase 94% peserta didik baru dilarang untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka di satuan pendidikannya atau tetap belajar dari rumah, sedangan untuk zona hijau dengan presentase 6% peserta didik baru diperkenankan untuk melakukan pembelajaran tatap muka dengan tetap harus memenuhi banyak persyaratan. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona Covid-19 membuat banyak kantor ditutup dan mengalihkan karyawan untuk melakukan aktivitas di rumah. Seorang ahli bedah tulang belakang dan leher, Rahul Shah, baru-baru ini mencatat bahwa perubahan rutin dan pengaturan ruang kerja selama pandemi menghasilkan perubahan postur tubuh bagi banyak orang.

Dokter yang bermitra dengan Associate Ortopedi Premier di New Jersey itu menerangkan, menggunakan laptop sambil membungkuk dan duduk di sofa atau tempat tidur dapat menciptakan peluang untuk cedera. "Perubahan postur tubuh cenderung menyebabkan iritasi kecil atau cedera karena otot cepat lelah dengan cara yang tidak proporsional," ujar dia, seperti dikutip Fox News, 11 Juli 2020.

Postur adalah kondisi yang dinamis, artinya semua orang memiliki yang berbeda ketika duduk, berdiri dan berbaring. Interaksi otot, arsitektur tipe tubuh seseorang dan kemungkinan cedera yang berkelanjutan selama bertahun-tahun membuat beberapa orang lebih rentan terhadap masalah leher atau masalah punggung daripada yang lain.

Namun, dia menambahkan, jangan khawatir, karena ada solusi sederhana untuk mencegah cedera yaitu mengencangkan bantal ke kursi di rumah untuk meniru pengaturan tempat kerja seperti biasa. "Berusahalah menjembatani kesenjangan sehingga Anda bisa meniru lebih banyak dari lingkungan dan sehari-hari Anda sehingga mereka tetap selaras satu sama lain," kata Shah menyarankan.

Selain itu, Shah berujar, pastikan ketinggian kursi dan komputer berada pada tingkat yang wajar, dan duduk dengan kepala diposisikan di atas panggul. "Untuk memastikan kepala tetap relatif sesuai dengan panggul Anda, coba gulung bahu dan leher Anda ke depan ke posisi membungkuk, kemudian perlahan tarik kepala dan bahu Anda ke posisi duduk tegak," tutur Shah.

Selain itu, olah raga yang berkualitas juga dapat membangun stamina dan melemaskan otot-otot. Secara umum, kombinasi berjalan, mencapai 60 persen hingga 70 persen dari detak jantung target dan mempertahankannya selama sekitar 30 menit, tiga kali per minggu, dapat benar-benar memicu otot.

"Aturan praktis lain yang baik adalah meregangkan otot-otot di sekitar pinggul dan kaki untuk membantu mereka mendapatkan efek penuh," katanya.

Postur tidak selalu membedakan berdasarkan usia. Sejumlah faktor seperti persyaratan kerja, perubahan lingkungan serta usia berkontribusi pada postur keseluruhan. "Akhirnya, bayangkan postur seperti sendok es krim di atas sebuah kerucut. Dengan cara yang sama, kepala harus sejajar dengan panggul untuk postur optimal," ujar Shah.

FOX NEWS

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

15 menit lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya