4 Fakta Mutasi Virus Corona D614G yang Muncul di Malaysia dan Filipina

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Rabu, 19 Agustus 2020 15:05 WIB

Ilustrasi virus Corona atau Covid-19. Shutterstock

JAKARTA - Malaysia dan Filipina baru saja melaporkan bahwa mutasi virus corona, D614G, telah terdeteksi pada beberapa kasus di daerahnya. Di Malaysia sendiri, mutasi ini terdeteksi oleh penelitian kedokteran Institut Malaysia dalam empat kasus dari dua klaster virus corona, yaitu klaster Sivagangga dan Ulu Tiram.

Dilansir dari Times of India pada Rabu, 19 Agustus 2020, mutasi D614G pertama kali terdeteksi di Eropa pada Februari 2020. Sejak saat itu, varian ini menjadi dominan yang ditemukan pada sampel usap di beberapa negara.

Lebih lanjut, berikut empat hal yang perlu diketahui tentang mutasi D614G, dilansir dari Times of India;

  • Merupakan mutasi dominan

D614G merupakan mutasi dari Sars-Cov-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19. Mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari asam asparat (D) menjadi glisin (G). Menurut laporan BBC pada Bulan Juli, strain ini ditemukan pada sebanyak 97 persen sampel di seluruh dunia.

Virus corona telah mengalami mutasi sebelumnya, namun sejauh ini hanya satu varian yang berhasil diidentifikasi sebagai kemungkinan yang dapat mengubah perilaku Sar-Cov-2, yaitu D614G.

Advertising
Advertising

Ahli biologi komputasi dan ahli genetika populasi, Dr. Bette Korber, dalam makalahnya mengatakan varian D614G begitu dominan sehingga menjadi pandemi. Mutasi tersebut telah terjadi beberapa waktu lalu di wilayah seperti Inggris Raya dan pantai timur Amerika Serikat.

  • Kemampuan penularan

Dalam tes laboratorium yang dilakukan oleh Scripps University di Florida, virus yang bermutasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memasuki sel manusia ketimbang virus tanpa variasi. Perubahan pada spike protein yang digunakan virus untuk menempel pada sel manusia memungkinkannya bekerja lebih baik dan efisien.

Selain itu, dua studi yang diterbitkan oleh Dr. Korber dan WHO Collaborating Center di Cina, juga mengatakan hal yang sama. D614G yang merupakan strain dominan SARS-Cov-2 yang kemungkinan memiliki daya tular sepuluh kali lipat dari Wuhan-1 yang asli.

Di lain sisi, asisten profesor epidemologi penyakit mikroba di Yale School of Public Health, Dr. Nathan D. Graubaugh, melalui penelitiannya menyebutkan bahwa penelitian semacam itu hanya bisa menunjukkan hasil tapi belum membuktikan peningkatan penularan virus sebenarnya.

  • Pengaruh terhadap pengembangan vaksin

Meskipun mutasi D614G terjadi pada spike protein virus, hal ini tidak dapat mengubah dominan pengikat reseptor (RBD) di ujung spike protein. RBD mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia yang merupakan target utama sistem kekebalan.

Sebuah studi WHO di Cina juga menunjukkan bahwa varian G164 tetap rentan terhadap netralisasi oleh antibodi yang diisolasi dari pasien terinfeksi.

  • Tingkat bahaya

Dilansir dari Reuters, Presiden International Society of Infectious Diseases, Paul Tambyah, mengatakan mutasi D614G di beberapa belahan dunia bertepatan dengan penurunan tingkat kematian. “Mungkin hal tersebut lebih baik, meskipun lebih menular, tetapi tidak terlalu mematikan,” ujar Tambyah, dikuti dari Reuters, pada Rabu, 19 Agustus 2020.

Tambyah juga menambahkan, sebagian virus cenderung menjadi kurang ganas ketika bermutasi. “Ini adalah kebutuhan virus untuk menginfeksi lebih banyak orang tapi tidak membunuhnya. Virus bergantung pada inang untuk makanan dan tempat berlindung,” ujar Tambyah.

TIMES OF INDIA | REUTERS | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

17 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

6 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

6 hari lalu

Dewas KPK Mulai Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei Mendatang karena Alat Bukti Sudah Cukup

Dewas KPK akan memulai sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron soal penyalahgunaan wewenang dalam kasus korupsi di Kementan.

Baca Selengkapnya

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

6 hari lalu

Boyamin Saiman Sambangi KPK Minta Bantuan Mutasi PNS ke Nurul Ghufron

Boyamin Saiman menyambangi KPK hari ini untuk menyampaikan surat permohonan bantuan kepada Nurul Ghufron. Satire minta dibantu mutasi PNS.

Baca Selengkapnya

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

25 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

25 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

29 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

30 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

31 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya