Amazon Ungkap 19.816 Karyawan Positif Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Erwin Prima

Jumat, 2 Oktober 2020 14:41 WIB

Ilustrasi Amazon. Kredit: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Amazon baru saja merilis data para karyawan yang terinfeksi Covid-19 selama bekerja di masa pandemi. Dalam laporannya, Perusahaan ritel itu menyebutkan sebanyak 19.816 atau 1,44 persen dari total 1,3 juta karyawannya positif mengidap Covid-19.

Namun, angka pengidap Covid-19 tersebut belum mencakup keseluruhan pekerja seperti kurir pengiriman yang biasanya pekerja kontrak. Perusahaan itu hanya mendata beberapa lini pekerja yang memiliki potensi penularan tinggi, seperti pekerja gudang dan kasir Whole Foods di Amerika Serikat yang aktif bekerja per 1 Maret hingga 19 September 2020.

Beberapa kelompok pekerja juga menilai pendataan yang dilakukan Amazon masih belum cukup, mereka menuntut adanya penyelidikan Kongres.

“Pengungkapan Amazon adalah bukti perusahaan Amerika ini telah gagal sepenuhnya melindungi pekerja garis depan negara dalam pandemi ini,” kata Presiden Persatuan Internasional Serikat Pekerja Pangan dan Komersial, Marc Perrone, dikutip dari Washington Post, pada Jumat, 2 Oktober 2020.

Sementara itu, Amazon mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengujian. Ke depannya, mereka menargetkan 50 ribu pengujian tiap harinya di 650 lokasi pada November 2020.

Advertising
Advertising

Amazon sendiri baru melaporkan data karyawannya setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, baik pekerjanya sendiri, maupun kritikus. Kurangnya data penularan, jam kerja yang tidak berubah, serta jaminan perlindungan kesehatan yang minim membuat para pekerja resah dan melakukan protes hingga mogok kerja.

Sejak awal pandemi Covid-19, Amazon memang mengalami peningkatan produksi yang cukup signifikan. Permintaan barang dari masyarakat yang harus menahan diri di rumah terus meningkat. Pendapatan Amazon sendiri meningkat 40 persen menjadi US$ 88,9 miliar pada kuartal penuh pertama.

Peningkatan produksi tersebut tak ayal membuat Amazon banyak merekrut pekerja tambahan. Tapi, perusahaan itu dinilai tidak memperhatikan keselamatan para pekerjanya di tengah pandemi. Amazon sempat dikritik para pekerjanya sendiri karena masih mengirimkan barang-barang yang tidak perlu di masa pandemi dan tidak memberlakukan pengurangan waktu kerja.

WASHINGTON POST | FORBES | MUHAMMAD AMINULLAH | EZ

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

8 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

19 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

9 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

13 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya