Tertinggi Sejak Pandemi, Prancis Catat 60.000 Kasus Covid-19 Sehari

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Minggu, 8 November 2020 07:07 WIB

Para penumpang yang mengenakan masker terlihat di Bandara Orly Paris, tak jauh dari Paris, Prancis, pada 26 Juni 2020. Bandara ini dibuka setelah hampir tiga bulan ditutup karena krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19. (Xinhua/Aurelien Morissard)

TEMPO.CO, Paris - Prancis pada Jumat, 6 November 2020, mengonfirmasi rekor baru 60.486 kasus Covid-19 dalam 24 jam, melampaui data yang dilaporkan pada Kamis dengan 58.046 kasus, menurut data resmi.

Jumlah kumulatif warga yang terinfeksi virus corona mencapai 1.661.853, tertinggi kelima di dunia, menurut data yang diunggah di situs web informasi virus corona pemerintah.

Sejak wabah Covid-19 merebak, Prancis melaporkan 39.865 kematian akibat virus tersebut setelah mengonfirmasi 828 kematian baru dalam satu hari.

Pada Jumat, sejumlah rumah sakit di negara itu menerima 553 pasien Covid-19, sehingga jumlah rawat inap menjadi 28.979. Jumlah itu termasuk 4.331 orang yang membutuhkan alat bantu medis, naik 101 dalam sehari.

Prancis memberlakukan karantina wilayah (lockdown) baru untuk mengekang penyebaran virus yang "brutal" sepekan lalu, memaksa toko-toko nonesensial ditutup, termasuk kafe, restoran dan toko yang tidak menjual makanan atau obat-obatan.

Advertising
Advertising

Warga diperintahkan untuk tetap di rumah. Mereka harus menandatangani dokumen jika mereka harus pergi bekerja, membeli produk penting atau untuk darurat kesehatan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan terlalu dini untuk mengevaluasi efek lockdown nasional kedua karena indikator-indikator epidemi menunjukkan situasi sanitasi yang memburuk.

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah pencegahan yang diterapkan efektif. Diperlukan waktu antara ketika masyarakat mengurangi kontak mereka dengan waktu ketika virus menyebar tidak terlalu cepat," tutur Veran.

"Kita akan mendapatkan jawabannya dalam beberapa hari. Jika keadaan tidak membaik, mungkin perlu dilakukan langkah tambahan," imbuhnya.

Saat dunia tengah berjuang untuk mengatasi pandemi, negara-negara termasuk Prancis, Cina, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat terus berlomba untuk menemukan vaksin.

Menurut situs web Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), per 3 November, terdapat 202 kandidat vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, dan 47 di antaranya tengah dalam uji klinis.

ANTARA | XINHUA



Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

14 jam lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

6 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

11 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya