Pesan Viral RSUP Sardjito Kolaps Karena Paramedis Terpapar Covid-19 Dibantah
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Erwin Prima
Sabtu, 21 November 2020 14:20 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah broadcast tentang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta yang tengah kolaps karena banyaknya paramedis terpapar Covid-19 menyebar di grup aplikasi perpesanan WhatsApp pada Sabtu, 19 November 2020.
Dalam pesan itu menyebut jika sejumlah ruang perawatan di rumah sakit utama rujukan Covid-19 Yogyakarta terpaksa harus tutup karena tenaga medis yang bertugas tertular bahkan membentuk klaster-klaster baru.
Pesan yang beredar berbunyi 'RS Sardjito lagi heboh kii...._ _banyak paramedis sik positif covid_ (RS Sardjito sedang heboh ini, banyak paramedis yang positif Covid-19)'
Pesan itu juga merinci enam ruang dan fasilitas layanan di RSUP Sardjito yang ditutup karena membentuk klaster baru Covid sendiri.
Seperti klaster dari ruang layanan anestesi, layanan obstetri, layanan radiologi, paviliun Amarta, Gedung Administrasi Pusat, dan ruang bedah tulang.
"Berita yang tersebar terkait klaster di RSUP Sardjito tersebut tidak benar,"
juru bicara RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Banu Hermawan Sabtu 19 November 2020.
Banu menjelaskan layanan RSUP Dr Sardjito tetap berjalan seperti biasanya. "Tidak ada penutupan Paviliun Amarta, Gedung Administrasi Pusat, maupun ruangan lainnya. Kami tetap melayani masyarakat secara penuh," kata Banu.
Banu mengatakan juga bahwa di masa pandemi Covid 19 yang belum hilang ini, tidak bisa dipungkiri penularan masih bisa terjadi. Ia pun tak menampik ada sejumlah petugas paramedis terpapar.
"Namun langkah cepat tracing telah dilakukan secara serentak dan tersistematis di RSUP Dr Sardjito. Sehingga penyebaran Covid 19 ini bisa dikendalikan," katanya.
Untuk itu, ujar Banu, ia mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas RSUP Dr Sardjito tetap mematuhi segala protokol kesehatan yang ditetapkan. "Salah satunya adalah pasien tidak diperkenankan dibesuk," ujarnya.
Banu mengatakan pula, pihaknya berharap masyarakat juga tetap menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada.
PRIBADI WICAKSONO