Warga Keroyok Buaya di Seranau, Selamatkan Bocah 10 Tahun

Reporter

Antara

Jumat, 1 Januari 2021 12:15 WIB

Ilustrasi buaya. ANTARA

TEMPO.CO, Sampit - Sejumlah warga mengeroyok seekor buaya demi bisa menyelamatkan seorang bocah di Seranau, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Buaya telah menggenggam satu kaki anak berusia 10 tahun itu dengan kedua rahangnya dan berusaha menariknya ke dalam sungai.

Peristiwa itu terjadi di Sungai Hambawang Desa Ganepo, pada Rabu siang, 30 Desember 2020. Saat itu korban tengah mandi di sungai bersama seorang temannya. Keduanya tak gubris sekalipun warga setempat sudah beberapa kali sebelumnya melihat penampakan buaya di sungai itu.

Baca juga:
Warga Desa Ini Tak Sadari Bertetangga dengan Habitat Buaya

Itu pula sebabnya, saat asyik mandi, teman korban langsung bergegas naik ke pinggir sungai setelah merasa menginjak sesuatu yang kasar dan bergerigi di dalam air. Dia curiga yang diinjaknya adalah buaya.

Benar saja, tak berselang lama, korban menjerit karena satu kakinya sudah dalam gigitan buaya. Korban dan temannya itu berteriak meminta tolong dan terdengar oleh Gofur, paman korban yang kebetulan sedang berada tidak jauh dari tempat kedua bocah itu.

Advertising
Advertising

"Mendengar ada teriakan temannya bahwa ada yang digigit buaya, saya langsung lari," kata Gofur, Kamis 31 Desember 2020.

Gofur pertama tiba di lokasi. Dia sempat menarik tangan sang keponakan. Dia saling tarik-menarik dengan buaya yang hendak membawa tubuh keponakannya itu ke dalam sungai.

Kemudian datang warga lain membawa sebilah parang dan memukulkannya ke tubuh buaya. Upaya itu berhasil dan buaya yang diperkirakan panjangnya lebih dari dua meter itu melepaskan gigitannya, sehingga korban berhasil diselamatkan.

Akibat kejadian itu, korban mengalami luka gigitan di paha kiri dan kanan serta punggung. Dia langsung dibawa ke puskesmas di desa setempat untuk diberikan penanganan medis.

"Saat ini dia sudah pulang dan dirawat di rumah. Kalau dilihat bekas lukanya, diperkirakan buaya itu belum terlalu besar," kata Gofur.

Warga sempat beramai-ramai kembali ke sungai dan mencari buaya itu namun tidak berhasil menemukannya. Warga masih khawatir karena menduga buaya yang ada di sungai itu lebih dari satu ekor dan serangan juga pernah terjadi di desa itu sebelumnya.

Baca juga:
Buaya 2,5 Meter Curi Ikan dalam Keramba Dijerat Warga

Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah, mengaku sudah mendapat laporan kasus serangan terbaru itu. Dia berjanji mendatangi korban, sekaligus ke lokasi kejadian untuk penanganan selanjutnya.

Berita terkait

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

2 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

2 hari lalu

22 Ribu Hektare Lahan Sawit PT SCP Diduga Berada dalam Kawasan Hutan, Kerap Memicu Kebakaran

22 ribu hektare perkebunan sawit PT Suryamas Cipta Perkasa (PT SCP) masuk kawasan hutan hidrologis gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

6 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

6 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

9 hari lalu

Wacana Sawah Padi Cina 1 Juta Hektare di Kalimantan, Guru Besar IPB: Tidak Masuk Akal

Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) mengkritik wacana penggunaan lahan 1 juta hektare di Kalimantan untuk adaptasi sawah padi dari Cina.

Baca Selengkapnya

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

17 hari lalu

Warga Kabupaten Mukomuko Tewas Diserang Buaya Saat Mencari Lokan

Warga Kabupaten Mukomuko dilaporkan tewas diserang buaya saat mencari lokan di Sungai Selagan. Kasus kedua dalam dua tahun ini.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

21 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia Tinggi, BBKSDA NTT Desak Pemulihan Hutan Mangrove

Sepanjang tahun lalu, 5 warga Timor mati digigit buaya dan 10 luka-luka. Tahun ini sudah satu orang yang tewas.

Baca Selengkapnya

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

33 hari lalu

Teralihkan Covid-19, Sehelai Rambut Harimau Jawa Sempat Mendekam 3 Tahun di Bandung

Lewat publikasi ilmiah, sampel sehelai rambut itu dipastikan dari seekor harimau jawa.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

38 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

38 hari lalu

Lebih Dekat Ihwal Harimau Sumatera yang Dilaporkan Berkeliaran di Pasaman Barat Sumbar

Setelah dikonfirmasi BKSDA kembali, satwa dilindungi harimau sumatera itu diketahui sudah keluar dari saluran air namun masih sempat berkeliaran.

Baca Selengkapnya