Ini Sebab dan Fakta Gempa 7,0 M yang Guncang Kepulauan Talaud

Jumat, 22 Januari 2021 11:27 WIB

Zona subduksi Lempeng Laut Filipina penyebab gempa magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud Sulawesi Utara, Kamis 21 Januari 2021. (ANTARA/HO.BMKG)

TEMPO.CO, Bandung - Gempa-gempa merusak dengan kekuatan Magnitudo 7 di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, bukan kali pertama terjadi pada Kamis malam 21 Januari 2021. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat setidaknya ada enam gempa kuat yang pernah terjadi di Kepulauan Talaud dan sekitarnya seperti Halmahera dan Morotai.

Menurut Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, sumber penyebab gempa-gempa kuat di Talaud dan sekitarnya yaitu pergerakan kulit bumi di zona tunjaman lempeng Laut Filipina. Itu termasuk untuk gempa 7,0 M--sebelumnya disebutkan 7,1 M--yang mengguncang Kamis, 21 Januari 2021, pukul 19.23 WIB.

“Gempa ini termasuk gempa berkekuatan besar lazimnya terjadi di zona tunjaman lempeng,” katanya lewat keterangan tertulis Kamis malam.

Baca juga:
Gempa Terkini 7,1 M guncang Kuat Talaud dan Mindanao Kamis Malam

Panjang zona tunjaman lempeng itu disebutkannya sekitar 1.200 kilometer, dari Pulau Luzon di Filipina sebelah utara hingga Pulau Halmahera. Pergerakan lempeng kerak buminya yang menunjam itu berkisar 10 hingga 46 milimeter per tahun. “Kekuatan gempanya memiliki magnitudo tertarget 8,2,” kata Daryono.

Advertising
Advertising

Dengan hitungan target itu, Daryono menambahkan kalau potensi gempa besar yang juga bisa memicu tsunami masih mengintai di wilayah sepanjang zona tunjaman itu. Untuk Indonesia, wilayah itu seperti Halmahera, Morotai, Miangas, dan juga Kepulauan Talaud.

Gempa merusak Kepulauan Talaud sebelumnya terjadi setidaknya tiga kali. Dimulai dari 23 Oktober 1914 dengan magnitudo 7,4 lalu pada 24 September 1957 (M= 7,2), dan 30 Januari 1969 (M= 7,6). Hasil pemantauan BMKG, kata Daryono, selama beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan aktivitas kegempaan di Kepulauan Talaud dan sekitarnya ini.

Peta lokasi gempa malam ini di Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Foto/Twitter/InfoBMKG

"Khususnya aktivitas gempa menengah yang sumbernya berada di kedalaman sekitar 100 kilometer," katanya sambil menerangkan lokasi Kepulauan Talaud dan Miangas bersebelahan dengan zona tunjaman Lempeng Laut Filipina yang berarah Utara-Selatan.

Sementara gempa yang merusak Halmahera terjadi pada 27 Maret 1949 (M=7,0), Halmahera Utara dan Morotai pada 8 September 1966 (M=7,7). Kemudian gempa merusak Maluku Utara dan Morotai pada 26 Mei 2003 (M= 7,0).

Baca juga:
Rentetan Gempa Kembali Terjadi di Morowali, Ini Data BMKG

Adapun pasca gempa pada Kamis malam dilaporkan terjadi kerusakan bangunan berkategori ringan hingga sedang. Lokasi sementara kerusakan itu tercatat di dua kecamatan, Kabupaten Kepulauan Talaud. Dari laman BNPB, kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh. Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara.

Berita terkait

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

6 jam lalu

Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.

Baca Selengkapnya

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

14 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

17 jam lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

1 hari lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

2 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya