Varian Virus Corona Baru Prancis Tak Terdeteksi PCR

Reporter

Antara

Editor

Erwin Prima

Selasa, 23 Maret 2021 12:34 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Prancis belum lama ini menemukan varian virus corona baru bernama "le variant breton" di wilayah Brittany yang menurut mereka lebih sulit dideteksi walau tampaknya tak lebih berbahaya atau menular.

Baca:
Relawan Uji Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19 Jadi 95 Orang

Direktur penyedia layanan kesehatan ARS regional, Stephane Mulliez dalam sebuah konferensi pers mengatakan, temuan ini berasal dari delapan orang lansia yang menunjukkan gejala umum Covid-19 tetapi tes polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif. Padahal, tes yang memanfaatkan usap hidung ini biasanya sangat akurat.

Setelah tim medis melakukan pengujian lebih lanjut yakni memanfaatkan sampel darah serta lendir dari saluran pernapasan yang lebih dalam barulah pasien itu diketahui terkonfirmasi Covid-19.

Menurut direktur regional badan kesehatan nasional Sante Publique Prancis, Alain Tertre, seperti dikutip dari Medical X Press, Selasa, 23 Maret 2021, satu kemungkinannya, virus menyebar lebih cepat antara saluran pernapasan bagian atas dan bagian bawah.

Menyoroti temuan ini, Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, diagnosis positif baru muncul setelah pasien diperiksa jaringan paru-parunya dan ini tidak mudah.

Advertising
Advertising

"PCR test biasa kita pakai untuk memastikan seseorang sakit atau tidak. Untuk kasus-kasus di Prancis ini mereka baru dipastikan sakit sesudah dilakukan pemeriksaan mendalam darah dan bahkan jaringan paru-paru nya, suatu pemeriksaan yang amat tidak mudah dilakukan," kata dia dalam pesan elektroniknya, ditulis Selasa.

Tes PCR sendiri dilakukan untuk mendeteksi materi genetik khusus SARS-CoV-2 atau organisme apa pun. Tes ini dianggap sangat akurat (dibandingkan dengan tes lain) dan mendeteksi jenis virus apa pun.

Sebenarnya, ini bukan varian pertama yang mampu menghindari pengujian. Peneliti Finlandia pada Februari lalu mengidentifikasi strain bernama Fin-796H dengan mutasi yang membuatnya sulit dideteksi dengan beberapa tes usap hidung juga.

Ketidakmampuan untuk secara akurat mendiagnosis orang yang terinfeksi, memunculkan dugaan PCR tak akan lagi ampuh mendeteksi Covid-19 termasuk pada seseorang yang mengalami gejala.

Walau begitu, salah satu perusahaan diagnosa Eropa, Novacyt Group, mengumumkan tes PCR-nya berhasil mendeteksi varian baru.

"Sekarang tentu PCR masih gold standard, dan belum perlu modifikasi apa-apa. Ini laporan awal tentang perkembangan yang ada, kita lihat dulu bagaimana perkembangannya nanti," kata Tjandra.

"Tentu kita belum tahu bagaimana perkembangan mutasi 'le variant breton' ini selanjutnya, tetapi kalau memang nantinya keampuhan tes PCR jadi benar-benar terganggu maka tentu dunia akan menghadapi babak baru dan tantangan cukup berat untuk mendiagnosis virus corona Covid-19," imbuh dia.

ANTARA

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

6 jam lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

17 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

7 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

11 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya