Kepala PSKP UGM: Pakai Dana Lokal, Rekrutmen Calon Teroris Gunakan Media Sosial

Reporter

Tempo.co

Kamis, 1 April 2021 14:26 WIB

Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Sejumlah ruas jalan di sekitar gereja mulai dibuka setelah sebelumnya ditutup pascaledakan bom bunuh diri. ANTARA/Arnas Padda

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, memperkuat sinyalemen bahwa jaringan teroris tidak lagi terorganisasi. Ini dinilai berbeda dari yang terjadi pada dekade awal tahun 2000-an.

Menurut Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Najib Azca, isu terorisme dan ekstrimisme belum selesai di Indonesia. Namun, ia menambahkan pengamatannya, terorisme belakangan ini tidak teroganisir dan banyak mengincar menebar ketakutan masyarakat.

Najib mengatakan target terorisme saat ini adalah efek ketakutan. Efek lanjutan dari serangan teror ini adalah pemberitaan dan juga kabar yang tersiar luas di media sosial. Dia mengatakan itu setelah membandingkan dengan terorisme di negara lain seperti Afganistan dan Suriah.

"Disini hampir beberapa tahun ini kan tidak ada yang besar, lebih dari 10 korban itu tidak ada yang di luar aktor, dan lebih banyak aktornya yang menjadi korban," kata Najib seperti dikutip Tempo dari laman resmi UGM, Kamis 1 April 2021.

Menurut dosen yang mengajar di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik ini, rekrutmen kelompok-kelompok teroris banyak dilakukan di media sosial dan yang menjadi target disebutnya adalah tenaga kerja Indonesia yang perempuan di luar negeri.

Advertising
Advertising

Najib menduga para tenaga kerja itu mudah teralienasi dari lingkungan, sehingga membuat mereka mengalami kegalauan dan melampiaskannya dengan berselancar di media sosial. "Setelah banyak mengulik informasi di media sosial, para TKW akan terekspos oleh ajaran-ajaran radikalisme, lalu mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok tersebut."

Najib menyebut di antaranya kelompok pengajian telegram, aplikasi perpesanan yang sistem keamanannya lebih tinggi dibandingkan WhatsApp. "Itu kira-kira rekrutmen tetap berlangsung dengan personal, kecil-kecil dan tidak banyak, tapi sekali dapat seperti sekarang ini efeknya."

Dari segi pendanaan, Najib mengatakan, jaringan ini biasanya memiliki dana dari individu ataupun kelompok-kelompok kecil yang tergabung di dalamnya. Soal uang kelompok tersebut, dia menambahkan, tidak bisa dianggap remeh sebab banyak dari mereka yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.

Rekrutmen calon teroris pun tidak harus menggunakan dana besar-besaran dan mendatangkan uang dari luar negeri, "Tapi cukup dengan dana-dana lokal."

Memang, kata Najib, faktor utama tetaplah soal ideologi bagaimana pengaruh keyakinan ekstrem bahwa membunuh orang kafir itu pahalanya surga. Kelompok teroris yang melancarkan serangan bom Makasar pun sama dengan bom Surabaya. "Kira-kira keyakinannya memerangi orang kafir itu jihad pahalanya surga. Bahkan yang Surabaya itu kan mengajak anak-anaknya."

GERIN RIO PRANATA

Baca juga: Pengamanan Mabes Polri Diperketat Usai Diserang Terduga Teroris

Berita terkait

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

3 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

5 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

6 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

6 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

12 jam lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

1 hari lalu

3 Prodi FMIPA UGM Masuk Peringkat Dunia Versi QS WUR by Subject 2024

Ketiga prodi UGM tersebut adalah prodi Matematika, Kimia, dan Fisika.

Baca Selengkapnya

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

1 hari lalu

Mengenang Umar Kayam, Sastrawan dan Akademisi yang Lebih Dikenal sebagai Bintang Film

Mengenang Umar Kayam, pemeran Sukarno dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Kakek Nino RAN ini seorang sastrawan dan Guru Besar Fakultas Sastra UGM.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya