Cara Tim Dokter RSHS Bandung Pisahkan Bayi Kembar Dempet Hasna-Husna

Kamis, 8 April 2021 05:35 WIB

Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. (rshs.or.id)

TEMPO.CO, Bandung - Tim dokter Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil memisahkan bayi perempuan kembar dempet dalam waktu 2,5 jam, Rabu, 7 April 2021. Operasi dilanjutkan hingga petang untuk menutup bagian yang dibedah. Tim mendapatkan kejutan di ruang operasi.

Baca:
Tim Dokter RSHS Bandung Operasi Bayi Kembar Dempet Selama 8 Jam

Ketua tim dokter pemisahan bayi kembar siam RSHS Bandung Dikki Drajat Kusmayadi mengatakan, persiapan operasi dilakukan sejak pukul 07.00. Pasien bayi kembar yang berusia 8 bulan itu kemudian dibius, dipasang infus, dan diberi obat-obatan.

Sayatan pertama dimulai pukul 10.00 oleh dokter bedah plastik. “Mulai disayat perut sampai ke dada oleh dokter bedah plastik kemudian diteruskan dokter bedah toraks,” katanya di sela operasi lewat rekaman video dari Humas RSHS.

Kejutan muncul setelah tulang dada bayi bernama Hasna dan Husna itu dilepaskan. “Tampak ada selaput penutup jantung yang bersatu, sebelumnya tidak ditemukan,” ujar Dikki. Tim dokter kemudian fokus dulu untuk memisahkan lever atau hati kedua bayi yang menyatu. Tugas itu dikerjakan oleh dokter bedah anak.

Pemisahan itu berjalan sekitar 1 jam, atau lebih cepat dari perkiraan semula selama 2 jam. Panjang lever bayi kembar itu 10 sentimeter setebal 4 cm. Dokter kemudian memeriksa organ bagian bawah. “Mereka punya sistem pencernaan masing-masing,” ujar Dikki.

Advertising
Advertising

Setelah dipisahkan, setiap bayi menjalani operasi kembali oleh tim dengan ruangan yang juga berbeda. Proses akhir operasinya, yaitu penutupan dinding dada oleh dokter bedah toraks, kemudian dokter bedah plastik membuat pola lagi untuk penutupan akhir. “Tantangan yang dirasakan saat pemisahan lever dan selaput jantung, selaputnya satu membungkus dua jantung,” kata Dikki.

Usai operasi pemisahan dada, hati, dan selaput jantung itu, kedua bayi kembar dilaporkan dalam kondisi stabil. Tim dokter mengaku tidak mengalami kendala yang berarti. “Mudah-mudahan tidak ada operasi lanjutan,” ujarnya.

Ibu bayi kembar yang berasal dari Soreang, Kabupaten Bandung, Oom Komariah, mengatakan perasaannya campur aduk ketika bayinya harus menjalani operasi pemisahan. “Takut juga ada kenapa-kenapa dioperasi, sedih anak saya dioperasi,” katanya. Sebelum operasi dilakukan, dokter menjelaskan kepadanya soal konsekuensi dari hasil operasi.

Menurutnya, jika bayinya sehat dan kuat setelah pemisahan maka tidak perlu ada operasi lanjutan. Dia mengaku pasrah dan menyerahkan nasib bayinya ke Tuhan dan dokter. “Harapannya semoga cepat sehat dan cepat pemulihannya, jangan operasi lagi dan ke rumah sakit terus,” ujarnya. Untuk operasi ini mereka mendapat bantuan dana dari para donatur.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

15 hari lalu

Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.

Baca Selengkapnya

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

20 hari lalu

2.700 Perawat Dikerahkan di Tengah Mogok Massal Dokter Korea Selatan

Korea Selatan masih didera pemogokan massal para dokter. Ribuan perawat disiagakan.

Baca Selengkapnya

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

21 hari lalu

Aksi Mogok Dokter, Skandal Tas Dior hingga Daun Bawang: Riuh Pemilu Legislatif Korea Selatan

Sekitar 44 juta warga Korea Selatan akan memberikan suaranya dalam pemilu yang akan menentukan sisa masa kepemimpinan Presiden Yoon Suk yeol.

Baca Selengkapnya

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

28 hari lalu

Dokter Penjara Israel: Tahanan Palestina Harus Diamputasi karena Diborgol 24 Jam

Dokter Israel di rumah sakit lapangan di dalam penjara yang menampung warga Palestina asal Gaza menyebut hal ini merupakan pelanggaran hukum

Baca Selengkapnya

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

29 hari lalu

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.

Baca Selengkapnya

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

34 hari lalu

Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

35 hari lalu

Dokter Masih Mogok, Rumah Sakit Besar di Korea Selatan Tutup Bangsal

Korea Selatan menutup bangsal rumah sakit besar karena tak ada dokter.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

44 hari lalu

Polisi Tangkap Dokter Gadungan Pemilik Klinik di Bekasi, Sudah 5 Tahun Buka Praktek

Polisi menangkap dokter gadungan bernama Ingwy Tito Banyu yang membuka praktek di Klinik Pratama Keluarga Sehat, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

46 hari lalu

Mau Tetap Olahraga Saat Puasa? FKUI Beberkan Tips, Risiko, dan Manfaatnya

Untuk lansia, status hidrasinya harus lebih diperhatikan saat memutuskan tetap berolahraga di bulan puasa.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

52 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya