Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Bahan Biodiesel

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 April 2021 14:08 WIB

Ampas kopi (tabloidbintang.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Minuman kopi akan menyisakan ampas. Ternyata ampas kopi punya manfaat jika penggunaanya tepat. Ampas kopi merupakan hasil dari biji kopi yang telah digunakan, dengan tektur yang serupa bubuk kopi pertamanya. Perbedaan mencolok antara bubuk kopi dan ampas kopi terletak di aroma, kekentalan hingga warnanya.

Ampas kopi diketahui memiliki kandungan seperti yang dijelaskan dalam Jurnal Biologi Universitas Diponegoro, seperti nitrogen 1,2 persen, fosfor 0,02 persen, kalium 0,35 persen. Berikut ini merupakan beberapa daftar manfaat ampas kopi, mulai dari langsung pakai hingga harus melewati beberapa pengolahan sehingga layak guna kembali.

Pertama di gunakan sebagai pupuk organik, penelitian yang dipublikasi pada Jurnal Universitas Slamet Riyadi menjelasakn manfaat ampas kopi untuk pupuk organik tanaman hias, karena menurutnya ampas kopi mengandung magnesium, sulfur, dan kalsium yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Selain itu salah satu tumbuhan yang memiliki tingkat toleransi baik terhadap pemupukan ampas kopi yakni selada. Penelitian ini dilakukan Universitas Diponegoro dalam jurnalnya yang menjelaskan kafein di dalam ampas kopi termasuk dalam golongan senyawa alkaloid yang bersifat basa dan mengandung nitrogen.

Ampas kopi dapat menghasilkan jumlah nitrogen dalam tanaman sangat krusial bagi aktivitas fotosintesis karena jumlah klorofil yang bertambah banyak. Selain klorofil, peran nitrogen juga membentuk protoplasma, protein, dan asam nukleat. Saat aktivitas fotosintesis pada tumbuhan terjadi, nitrogen yang menjalankan peran merangsang auksin yang mana berperan sebagai penumbuh aringan meristem apical yang membuat tanaman semakin bertambah tinggi.

Advertising
Advertising

Kedua, ampas kopi untuk membuat dompet. Manfaat ini merujuk konsep simple product-recycled product-eco friendly yaitu dompet dengan desain sedehana, simpel mengggunakan material daur ulang yang ramah lingkungan, yang tidak lain berbahan dasar ampas kopi.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pelita Harapan, dalam publikasi Jurnal Strategi Desain dan Inovasi Sosial, dijelaskan hasil terbaik membuat dompet dari sifat dan karakteristik dari komposit limbah ampas kopi diperoleh dengan komposisi 40 ml air, 45 persen gliserol, 7 gram gelatin, 7 persen alginat dari gelatin dan 1 lembar kain kasa berat 0,5 gram. Hasilnya 1 lembar kain kasa membantu tingkat elektisitas untuk ditekuk dan dilipat selaiknya dompet dan proses penjahitanya jadi mudah.

Ketiga, manfaatnya jadi biodiesel. Penelitian ini dilakukan oleh Universitas Teknologi Bandung dengan menggunakan ektraksi minyak dari ampas kopi. Dalam penelitian tersebut, untuk dapatkan ekstraksi minyak dari ampas kopi dengan metode Soxhlet, menggunakan petroleum eter sebagai pelarut Reaksi transesterifikasi antara minyak ampas kopi dan metanol dengan katalis NaOH jadilah ektrasi biodesel.

Dari serangkaian penelitian tersebut ditemukan, hasil analisis ASTM biodiesel minyak ampas kopi yang dihasilkan telah memenuhi standar sebagai bahan bakar mesin diesel sebab biodiesel minyak ampas kopi memiliki kestabilan oksidasi lebih tinggi dengan kandungan metil ester jenuh yang lebih tinggi serta bilangan peroksida lebih rendah dibanding minyak sawit.

TIKA AYU

Baca: Ada Sabun dari Olahan Ampas Kopi Tetap Harum dan Kurangi Sampah


Berita terkait

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

44 menit lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

6 jam lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

1 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

1 hari lalu

Kementan dan ICMI Percepat Tanam untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) siap berkolaborasi mempercepat tanam guna mendapatkan produksi yang maksimal.

Baca Selengkapnya

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

3 hari lalu

Pedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik

Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

6 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

8 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Perluas Jaringan ke ASEAN

PT Pupuk Indonesia memperluas jaringan ke tingkat ASEAN.

Baca Selengkapnya

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

8 hari lalu

Pupuk Indonesia Gandeng BUMN Brunei Darussalam

PT Pupuk Indonesia (persero) berinisiatif menjajaki pengembangan urea dan amonia bersama Brunei Fertilizer Industries Sdn Bhd (BFI).

Baca Selengkapnya

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

10 hari lalu

Solusi Amin Ak Antisipasi Pengaruh Konflik Iran-Israel Terhadap Pasokan Minyak Domestik

Anggota Komisi VI sekaligus anggota Panja Energi DPR RI, Amin Ak, mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi dampak ekonomi dari konflik Iran dengan Israel, terutama dalam hal menjaga pasokan minyak domestik.

Baca Selengkapnya