Startup Digital Bakal Jadi Mata Kuliah Wajib di Perguruan Tinggi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 16 Mei 2021 13:39 WIB

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berencana menjadikan startup digital sebagai mata kuliah Wajib di perguruan tinggi.

Program mata kuliah wajib Startup Digital itu rencananya akan direalisasikan pada tahun 2022. Adapun untuk tahun 2021, Dirjen Dikti bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memberikan pelatihan startup kepada dosen yang nantinya akan mengampu mata kuliah startup digital tersebut.

Sekretaris Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani mengatakan melalui mata kuliah wajib Startup Digital ini nantinya diharapkan akan ada 100.000 mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan startup.

Seperti dikutip dari laman Dikti Kemdikbud, Paristiyanti mengatakan nantinya tim yang lolos seleksi pengembangan startup akan mendapatkan bimbingan yang lebih intensif agar mampu bertahan dalam jangka panjang. "Serta bisa masuk ke platform Kedaireka atau inkubator bisnis kampus,” ucap Paristiyanti seperti dikutip Tempo, Jumat 14 Mei 2021.

Rencana Ditjen Dikti menjadikan mata kuliah wajib startup digital ini sejalan ini dengan program Kampus Merdeka dan inisiatif Kementerian Kominfo untuk membangun Gerakan 1000 Startup. Gerakan ini menjadi wadah pendampingan dan pemberdayaan dunia startup digital di Indonesia, o).

Advertising
Advertising

Program 1000 Startup Digital akan dikemas dalam beberapa tahapan dari tingkat dasar hingga siap untuk dites masuk pasar. Terdapat enam tahapan untuk para startup founder, yaitu:

1. Ignition, seminar daring yang memberikan pemahaman dari para pelaku dan regulator industri startup;
2. Networking, kegiatan berjenjang dengan peserta lainnya di daerah masing-masing;
3. Workshop, pembekalan pengetahuan teknis dan nonteknis membangun startup dari ide hingga launching;
4. Hacksprint, aktivitas brainstorming ide hingga menjadi produk minimum siap uji yang akan berlangsung selama 3 hari secara online dan offline bersama mitra coworking di masing-masing kota;
5. Bootcamp, melakukan validasi customer dengan bimbingan mentor program, UX, dan bisnis melalui video response; dan
6. Incubation, 1-on-1 mentoring bersama dedicated mentor dan akselerasi 1 key metric utama selama 4 minggu.

Saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jumat, 5 Maret 2021 lalu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyebutkan bahwa Indonesia menjadi negara dengan jumlah bisnis rintisan atau startup lima besar terbanyak di dunia.

Indonesia berada di posisi kelima di bawah Amerika Serikat yang memiliki 66.806 startup, India 9.349 startup, Inggris 5.548 startup, dan Kanada 2.850 startup. Adapun Indonesia memiliki 2.219 startup.

TIKA AYU

Baca juga: Perusahaan Milik Konglomerat Hong Kong Incar Startup di Indonesia

Berita terkait

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

2 hari lalu

UKT Unsoed Sempat Naik Signifikan, Begini Penjelasan Dirjen Dikti

Dirjen Dikti Abdul Haris Abdul Haris angkat bicara terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) Universitas Soedirman (Unsoed) yang sempat naik 100 persen.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

4 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

4 hari lalu

Otorita Bakal Bangun Nusantara Knowledge di IKN

Otorita IKN mencanangkan pembangunan pusat riset dan kampus startup bernama Nusantara Knowledge Hub atau K-Hub.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

9 hari lalu

Malaysia Luncurkan Peta Jalan Menuju Ekosistem Startup Terbaik pada KTT KL20, Gelontorkan Miliaran Dolar

Lebih dari 25 investor dan perusahaan besar berkomitmen untuk menggelontorkan miliaran dolar ke dalam ekosistem startup Malaysia.

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

29 hari lalu

Menteri Nadiem Bantah Ferienjob Bagian dari Program Kampus Merdeka, Ini Alasan Kemendikbudristek

Kemendikbudristek membantah ferienjob bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Ordonansi Ketenagakerjaan Jerman jadi rujukannya.

Baca Selengkapnya

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

35 hari lalu

75 Startup Ikut Seleksi Program Riset dan Inovasi IPB University

Sebanyak 75 startup bidang pangan, industri kreatif, Informasi dan Teknologi, obat kesehatan dan pertanian mengikuti seleksi program IPB University.

Baca Selengkapnya

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

36 hari lalu

KemenkopUKM Fokus Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menegaskan komitmennya untuk mengembangkan startup di empat sektor unggulan, yakni agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan, dan teknologi.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

41 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

44 hari lalu

Langkah Aspire Kukuhkan Posisi di Pasar Indonesia

Aspire bekerjasama dengan Mastercard tawarkan solusi kartu korporat untuk memudahkan UMKM

Baca Selengkapnya