Antisipasi Virus Flu Burung H10N3 dari Cina, Ini Pesan untuk Pemerintah

Kamis, 3 Juni 2021 13:45 WIB

Pekerja memvaksinasi anak ayam dengan vaksin flu burung H9 di sebuah peternakan di daerah Changfeng, provinsi Anhui, Cina, 14 April 2013. [REUTERS/Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas kesehatan di Cina telah memastikan kalau sejauh ini hanya satu kasus penularan flu burung yang terjadi dan telah sembuh. Sejumlah ahli juga memastikan subtipe virus itu yang H10N3 tak tergolong ganas jika dibandingkan dengan subtipe H5 dan H7.

Meski begitu penyebaran harus tetap diantisipasi, termasuk penyebaran ke Indonesia. Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom, mengungkap ini saat dihubungi, Rabu malam, 2 Juni 2021. "Karena penyebaran itu tetap dimungkinkan," katanya.

Nidom menduga H10N3 menular melalui pernapasan, seperti flu pada umumnya. Melalui percikan air liur yang keluar dari orang yang terinfeksi. Misalnya saat batuk atau berbicara, percikan air liur bisa melalui udara dengan jarak hingga 30 cm dan akhirnya terhirup orang lain.

Hingga saat ini, informasi mendalam mengenai virus tersebut masih belum diketahui. Lagi-lagi Nidom menduga, para' ilmuwan di Cina sedang melakukan riset postulat kosch, yaitu dengan meneliti virus dari ayam yang diinfeksi kepada hewan mamalia.

“Nanti baru diperkirakan organ yang terinfeksi, gejala demam dari apa, apakah virus punya potensi mutasi yang mengkhawatirkan,” tutur Nidom yang sudah terlibat riset vaksin flu burung pada 2008.

Advertising
Advertising

Nidom menegaskan, virus H10N3 harus tetap menjadi perhatian para peneliti virus zoonotik influensa, bersama virus-virus yang lain, seperti H5N1, H9N2, H7N2, H1N1, dan H3N1. Tak terkecuali dari pemerintah dengan jaringan laboratorium yang dimilikinya. Dia menyarankan agar ada monitoring terhadap virus flu zoonosis strategis pada unggas dan hewan lainnya.

"Minimal identifikasi dan uji postulat koch bila dijumpai gejala yang mirip di Indonesia," katanya sambil menambahkan, Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF) juga akan melakukan surveilans sesuai kapasitas laboratorium pada unggas untuk mengantisipasi munculnya kasus infeksi di Indonesia.

Sementara untuk masyarakat, Nidom yang merupakan lulusan dokter hewan dari IPB University itu meminta agar tidak panik. “Protokol kesehatan yang telah dianjurkan untuk Covid-19 tetap bisa digunakan untuk antisipasi virus flu burung ini. Masker yang sesuai standar, harus disiplin dan terus digunakan,” kata Nidom.

Baca juga:
Studi Covid-19: Sembuh dari Gejala Ringan Akan Beri Antibodi Seumur Hidup

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

12 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

14 jam lalu

Menteri Nadiem: Unair PTN Terbaik Pertama Sebagai Badan Hukum

Universitas Airlangga (Unair) meraih penghargaan terbaik pertama kategori Perguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum dari Mendikbud-Ristek.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

14 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

14 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

15 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya