Serangan Ransomware, Pemasok Daging Terbesar di Dunia Bayar Rp 156,8 Miliar

Kamis, 10 Juni 2021 18:29 WIB

ilustrasi serangan virus ransomware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan pemasok daging terbesar di dunia yang beroperasi di Amerika Serikat, JBS, menjadi korban serangan ransomware oleh kelompok peretas atau hacker. Perusahaan asal Brasil itu memberikan konfirmasi bahwa pihaknya telah membayar tebusan US$ 11 juta (Rp 156,8 miliar) sebagai tanggapan atas peretasan tersebut.

“Pembayaran dilakukan dalam bentuk Bitcoin. Pada saat pembayaran, sebagian fasilitas perusahaan kembali beroperasi,” ujar pihak perusahaan, seperti dikutip Gadget NDTV, Kamis, 10 Juni 2021.

Pembayaran dilakukan untuk mengurangi masalah tak terduga terkait serangan itu dan memastikan tidak ada data yang dicuri.

Pada saat peretasan, rincian informasi muncul tentang tingkat keparahan dari serangan yang terjadi pada 30 Mei 2021, dan diungkapkan kepada staf dalam sebuah memo keesokan harinya. Dampak dari serangan tersebut, beberapa rumah jagal terbesar di Amerika Serikat ditutup, termasuk satu di Kanada.

Saat itu JBS telah menangguhkan operasional dari sistem jaringan teknologi informasi miliknya di Amerika Utara dan Australia, meskipun server cadangan perusahaan tampak tidak terpengaruh. Secara alami, penghentian sistem komputer dan operasional pabrik cenderung menyebabkan penundaan pasokan daging ke Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

Presiden Joe Biden mengatakan pekan lalu bahwa Gedung Putih telah mengaitkan Rusia dengan episode serangan tersebut. Hal tersebut senada dengan perkataan Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre. "JBS Amerika telah mempertahankan komunikasi yang konstan dengan pejabat pemerintah selama insiden itu," kata perusahaan itu.

Investigasi forensik pihak ketiga juga masih berlangsung, dan tidak ada keputusan akhir yang dibuat. Hasil penyelidikan awal mengonfirmasi bahwa tidak ada data perusahaan, pelanggan, atau karyawan yang dikompromikan.

"Ini adalah keputusan yang sangat sulit untuk dibuat bagi perusahaan kami dan bagi saya secara pribadi," tutur Andre Nogueira, CEO JBS divisi Amerika, sambil menambahkan, “tapi kami merasa keputusan ini harus dibuat untuk mencegah potensi risiko bagi pelanggan kami."

Sebelumnya, peretas ransomware bulan lalu memaksa penutupan sementara pipa perusahaan minyak Amerika, Colonial Pipeline. Perusahaan ini membayar uang tebusan US$ 4,4 juta (Rp 62,7 miliar) kepada pemeras ransomware Darkside yang berbasis di Rusia. Departemen Kehakiman Amerika dapat memulihkan lebih dari setengah jumlah itu dengan melacak pembayaran bitcoin saat bergerak melalui beberapa transfer anonim dan akhirnya merebutnya dari dompet cryptocurrency.

GADGET NDTV | ZD NET | BLOOMBERG

Baca:
FBI: Hacker dari Rusia, REvil, di Balik Serangan ke Pemasok Daging

Berita terkait

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

32 menit lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

5 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

6 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

8 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

8 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

8 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

13 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

14 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

15 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

17 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya