Studi 6G Amerika: Lebih Banyak Opsi untuk Komunikasi

Senin, 14 Juni 2021 17:59 WIB

Ilustrasi 6G. Kredit: Lifewire

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari USC Viterbi School of Engineering, Amerika Serikat, mengungkap bagaimana karakteristik teknologi jaringan 6G. Penelitian itu menjelaskan bahwa akan ada lebih banyak opsi untuk komunikasi pada frekuensi 6G dari yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian itu dilakukan oleh profesor teknik elektro dan komputer di USC Viterbi School of Engineering, Andy Molisch, bersama rekan-rekannya dari Lund University di Swedia, New Zealand Telecom, dan King's College London.

Molisch dan timnya, yang meliputi PostDoc Naveed Abbasi, beberapa mahasiswa Ph.D, serta mahasiswa sarjana dan master, memperoleh pemahaman itu dengan melakukan serangkaian pengukuran yang sangat rinci pada kemungkinan frekuensi 6G, yang disebut pita Terahertz. Pekerjaan mereka menghasilkan beberapa hasil mengejutkan yang akan membantu dalam desain 6G.

Menurut Molisch, para peneliti telah lama percaya bahwa saat naik ke frekuensi 6G, cara sinyal dapat mencapai penerima akan sangat terbatas. “Pekerjaan kami menunjukkan bahwa dalam sejumlah situasi penting sebenarnya tidak demikian,” ujar dia, seperti dikutip Tech Xplore, Jumat, 11 Juni 2021.

Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the IEEE—publikasi unggulan untuk bidang teknik terbesar di dunia. Dalam makalahnya disebutkan bahwa frekuensi komunikasi sama seperti arus air, dan perahu seperti alat yang dibuat untuk berkomunikasi dengan dua tantangan, yaitu belajar tentang sifat setiap frekuensi dan merekayasa perangkat baru yang akan bekerja di dalamnya

Advertising
Advertising

“Anggap saja penemuan ini seperti penjelajah awal yang tiba-tiba menemukan aliran teluk,” tulis para peneliti.

Naik ke frekuensi yang lebih tinggi seperti Terahertz menghadirkan beberapa tantangan. Pada frekuensi yang lebih tinggi, gelombang ini menjadi lebih sulit untuk diatur, sehingga mudah untuk kehilangan koneksi. Algoritma baru juga harus dikembangkan untuk memungkinkan pemrosesan terjadi pada bandwidth baru.

Akhirnya, perangkat keras yang benar-benar baru yang dapat berfungsi di zona baru ini harus direkayasa. Tes yang dilakukan Molisch pada frekuensi 6G akan membantu tantangan ini untuk benar-benar diatasi.

Membuat teknologi 6G menjadi kenyataan adalah langkah penting untuk mewujudkan berbagai aplikasi baru. Molisch dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi tiga yang mereka yakini akan menjadi yang terdepan; internet haptic, komputasi tepi seluler, dan komunikasi holografik.

Ketiga bidang tersebut berpotensi mengubah wajah komunikasi, kesehatan, transportasi, pendidikan, dan lainnya. Dalam waktu singkat, Molisch telah menjelaskan banyak hal tentang sifat frekuensi 6G. Tetapi, dia dengan cepat menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dipahami sebelum dapat mulai membangun alat praktis yang berfungsi.

"Pengukuran putaran pertama kami sejauh ini sangat berhasil. Tapi lebih banyak pengukuran harus dilakukan sebelum kami memahami komunikasi pada frekuensi ini cukup untuk membuat 6G menjadi kenyataan sehari-hari," tutur Molisch.

TECH XPLORE | PROCEEDINGS OF THE IEEE

Baca:
Huawei Bakal Luncurkan Satelit Uji untuk Verifikasi Teknologi 6G pada Juli

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

2 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

19 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

23 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

7 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

9 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya