Tim Riset Telkom University Bikin BTS Darurat di Lokasi Bencana

Selasa, 22 Juni 2021 21:27 WIB

Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS) buatan tim riset Telkom University. (Dok.Tim)

TEMPO.CO, Bandung - Tim dari pusat riset Advanced Intelligent Communications (AICOMS) Telkom University membuat Mobile Cognitive Radio Base Station (MCRBS). Stasiun bergerak yang bisa diangkut mobil bak terbuka itu berfungsi seperti Base Transceiver Station (BTS) operator telekomunikasi seluler.

“Kami intinya membuat base station yang bergerak dan bisa menangkap seluruh jaringan komunikasi plus WiFi untuk tablet yang tidak berkartu,” kata Khoirul Anwar, pimpinan AICOMS, Selasa 22 Juni 2021.

Perangkat itu dikondisikan pada lokasi bencana yang ikut memutus akses telekomunikasi dan listrik, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.

Asumsinya semua BTS di sekitar lokasi bencana itu mati, meskipun masih ada baterai karena nihil pasokan listrik. Pada situasi darurat seperti itu untuk evakuasi korban juga koordinasi regu penolong, MCRBS bisa dikerahkan.

Mekanisme kerjanya, korban bencana atau regu penolong menghubungi nomor darurat kemudian akan diterima MCRBS. “Alat ini akan melakukan pemindaian (scanning) ke seluruh frekuensi dari 2G sampai 5G untuk membantu evakuasi korban,” katanya.

Advertising
Advertising

Panggilan itu selanjutnya diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kini tim masih mengembangkan perangkat serupa untuk melacak keberadaan lokasi korban. Alatnya dirancang untuk bisa masuk ke dalam ransel petugas pencari korban bencana.

Stasiun sinyal MCRBS yang bergerak ini, kata Khoirul, menaranya berukuran seluas 1 meter persegi setinggi 2 meter, dengan bahan besi dan berbobot berkisar 7-10 kilogram. Adapun area jangkauan sinyalnya dalam radius 1 kilometer. Daya listriknya dimulai dari 40 watt kemudian turun sekitar 20 watt ketika terus dipakai. Mengantisipasi ketiadaan setrum, sumber listriknya bisa dari generator, aki, atau panel tenaga surya.

Sementara ini untuk uji coba alat, tim menggunakan kartu SIM (Subscriber Identification Module) khusus buatan sendiri. “Nantinya perlu kerja sama dengan operator seluler sehingga tidak perlu kartu SIM khusus,” ujarnya.

Menurut Khoirul, ide perangkat telekomunikasi itu muncul sejak 2015 ketika menjadi dosen di Japan Advanced Institute of Science and Technology (JAIST). Pembuatannya baru dirintis pada 2019 hingga purwarupanya rampung pada Maret 2020.

Alat dan sistem itu telah dipasang di sebuah kota di Sumatera dipadukan dengan informasi banjir, longsor, gempa, dan tsunami. Permintaan pemasangan lainnya di sebuah universitas swasta di Papua.

Tim riset Telkom University telah menggandeng mitra produsen, yaitu PT Fusi Global Teknologi. Harga per unit BTS dengan fitur lengkap berkisar Rp 500 juta. Adapun tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sejauh ini 60 persen. Tim menargetkan bisa sampai 80 persen.

Baca:
Rilis Kamis, Windows 11 Bakal Hadir dengan Pembaruan Fitur Multi-Monitor

Berita terkait

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

18 jam lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

6 hari lalu

Saran IDAI untuk Relawan yang Bantu Anak Korban Bencana Alam

Relawan yang ikut membantu bencana alam diminta untuk memperhatikan kebutuhan anak-anak yang menjadi korban.

Baca Selengkapnya

Cara Melihat Password WiFi yang Sudah Terhubung di HP dan Laptop

10 hari lalu

Cara Melihat Password WiFi yang Sudah Terhubung di HP dan Laptop

Berikut adalah beberapa cara untuk melihat password WiFi yang sudah terhubung di HP dan laptop.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

11 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

12 hari lalu

10 Desa dan 2 Kelurahan Terdampak Erupsi Gunung Ruang, BNPB Beberkan Kerugian Materiil yang Timbul

Sebanyak sepuluh desa dan dua kelurahan di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro terdampak material vulkanik erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

12 hari lalu

Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

13 hari lalu

Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

17 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.

Baca Selengkapnya