Komet Diameter Hingga 370 Kilometer Sedang Dekati Matahari, Ini Datanya

Reporter

Terjemahan

Selasa, 29 Juni 2021 06:35 WIB

Ilustrasi komet. science.us

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah komet besar sedang menuju matahari kita. Dua astronom dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukannya saat melakukan Survei Energi Gelap dengan mempelajari gambar-gambar 2014-2018.

Kedua astronom itu, Pedro Bernardinelli dan Gary Bernstein mendapati obyek yang bergerak datang dari Awan Oort (Oort Cloud) di tepi luar tata surya, kira-kira sejauh setengah tahun cahaya jaraknya. Banyak ahli yang kemudian menyebutnya sebagai sebuah mega-comet.

Obyek itu memiliki nama asli 2014 UN271. Kini, dia resmi disebut Komet Bernardinelli-Bernstein, mengikuti nama dua penemunya.

Diperkirakan, ini adalah komet terbesar yang pernah ditemukan selama ini. Ukurannya diperhitungkan setara sebuah planet kerdil. Jaraknya masih sangat jauh dan sulit untuk dilihat, tapi analisis terbaru memperkirakan panjang diameter nukleus atau intinya mencapai 62-230 mil atau 100 sampai 370 kilometer.

Komet ini tidak akan sampai mendekati Bumi. Pada 2031 nanti, komet ini paling dekat berada di luar orbit planet Saturnus sebelum kemudian akan menjauhi matahari kembali. Saturnus, planet keenam dalam tata surya ini, berjarak 9,5 kali jarak matahari-Bumi.

Advertising
Advertising

Jadi, para ahli telah menyatakan tidak ada bahaya yang dibawa mega-comet dari Awan Oort ini kepada manusia di Bumi.

Survei Energi Gelap yang dilakukan Bernardinelli-Bernstein seluruhnya memunculkan data lebih dari 800 obyek trans-Neptunian. Adapun obyek 2014 UN271 ditemukan sedang bergerak dari jarak 29 astronomical unit (1 AU setara jarak Bumi dan matahari) ke 23 AU.

Diperkirakan, obyek itu akan terus mendekat ke matahari kita hingga jarak 10 AU. Jarak ini tepat berada di pekarangan Saturnus.

Jika benar analisis para astronom tentang diameter Komet Bernardinelli-Bernstein ini, maka itu akan menjadikannya obyek terbesar yang pernah ditemukan yang berasal dari Awan Oort. Sebelumnya, Komet Sarabat pada 1729 tercatat sebagai obyek terbesar dari wilayah yang sama yang pernah teramati.

Berukuran diameter 100 kilometer, saat itu Komet Sarabat datang hingga jarak 3 AU.
Saat ini, belum terlihat apakah 2014 UN271 akan berlaku seperti komet umumnya dengan menumbuhkan ekor (coma). Para astronom akan bersiap mengamatinya saat obyek itu mendekat Saturnus 2031 nanti.

Ilustrasi komet tak berekor. Reuters.com

Orbit komet yang satu ini memang disebut tak biasa. Orbitnya membawa 2014 UN271 dari kedalaman Awan Oort langsung menuju ke arah matahari sepanjang ratusan ribu tahun. Namun, ukurannya yang besar tak memastikan penampakan mega-comet ini cukup terang untuk bisa diamati dari Bumi tanpa teleskop yang sangat kuat.

Tim astronom penelitinya masih menyusun makalahnya mengenai obyek komet besar ini. Publikasi dalam beberapa bulan ke depan.

EARTHSKY

Baca juga:
Robot Zhurong Cina Rekam Suara di Mars, Seperti Apa?

Berita terkait

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

24 hari lalu

Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

24 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

25 hari lalu

Gerhana Matahari Total 8 April Akan Sebabkan Ledakan di Matahari, Ini Penjelasan BMKG

Gerhana matahari total 8 April akan membuat ledakan-ledakan di matahari terlihat.

Baca Selengkapnya

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

25 hari lalu

Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.

Baca Selengkapnya

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

28 hari lalu

Jelang Gerhana Matahari 8 April, Kenali Fenomena Gerhana Matahari Terlama di Alam Semesta

Sistem yang disebut dengan kode astronomi TYC 2505-672-1 memecahkan rekor alam semesta untuk gerhana matahari terlama.

Baca Selengkapnya

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

31 hari lalu

Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?

Baca Selengkapnya

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

34 hari lalu

Benarkah Bumi Akan Alami Kegelapan pada 8 April 2024?

Ahli Astronomi dan Astrofisika BRIN Thomas Djamaluddin mengatakan informasi yang menybut Bumi akan mengalami kegelapan pada 8 April 2024 tidak benar.

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

44 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

28 Februari 2024

Ledakan Beruntun Bintik Matahari Raksasa, Apa Dampaknya ke Bumi?

Bintik di salah satu sisi matahari mengeluarkan sejumlah ledakan dahsyat pada pekan lalu. Lontaran gelombangnya menghadap ke bumi.

Baca Selengkapnya

Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

23 Februari 2024

Viral Penampakan 2 Matahari di Mentawai Jelaskan Fenomena Langka Sun Dog

Sun dog juga bisa terlihat seperti ada 7 matahari di langit. Masyarakat di Indonesia beruntung kalau bisa melihat fenomena ini.

Baca Selengkapnya