Kasus Naik, Pakar Israel Sebut Vaksin Pfizer Kurang Efektif Lawan Varian Delta

Selasa, 6 Juli 2021 09:24 WIB

Seorang petugas kesehatan menerima suntikan dengan dosis vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19, di tengah wabah penyakit virus corona (Covid-19), di Pusat Kesehatan Masyarakat Fuentelarreina di Madrid, Spanyol 18 Januari 2021. [REUTERS / Sergio Perez]

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus infeksi SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, di Israel terus mengalami peningkatan. Menurut pakar terkemuka dari negara tersebut, hal itu memberikan sinyal awal bahwa vaksin yang sebagian besar digunakan penduduknya, Pfizer-BioNTech, mungkin kurang efektif mencegah dari Covid-19 varian Delta.

Namun, ketua panel ahli nasional tentang Covid-19 di Israel, Ran Balicer, menerangkan bahwa penilaian efektivitas vaksin itu terlalu dini. “Terlalu dini menilai secara tepat efektivitas vaksin terhadap varian Delta,” ujar dia, seperti dikutip Medical Xpress, Senin, 5 Juli 2021.

Menurut Balicer jumlah kasus masih cukup rendah secara keseluruhan di antara orang Israel yang divaksinasi penuh. Selain itu juga, karena paparan virus dan kemungkinan pengujian yang tidak merata di seluruh populasi, semakin memperumit upaya untuk mencapai kesimpulan tentang data.

Balicer, yang juga chief innovation officer di Clalit, organisasi kesehatan terbesar Israel (HMO), menjelaskan kemunculan varian Delta sebagai strain dominan di negara itu. “Dan telah menyebabkan perubahan besar dalam dinamika transmisi.”

Data Kementerian Kesehatan, dikutip Reuters, menyebutkan efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi dan penyakit bergejala turun menjadi 64 persen sejak 6 Juni. Pada saat yang sama, vaksin itu 93 persen efektif dalam mencegah rawat inap dan penyakit serius akibat virus corona.

Advertising
Advertising

Kementerian dalam pernyataannya tidak mengatakan apa tingkat sebelumnya atau memberikan rincian lebih lanjut. Namun pejabat kementerian menerbitkan laporan pada bulan Mei bahwa dua dosis vaksin Pfizer memberikan lebih dari 95 persen perlindungan terhadap infeksi, rawat inap dan penyakit parah.

Covid-19 varian Delta pertama kali diidentifikasi di India pada April lalu, dan diindikasikan sebagai penyebab gelombang kedua Covid-19 di negara itu. Kini, varian tersebut melonjak di berbagai negara.

Peluncuran vaksin Israel yang dimulai pada Desember 2020 adalah salah satu yang tercepat di dunia, dan menjadikan negara Yahudi itu sebagai studi kasus yang diawasi ketat tentang apakah inokulasi massal menawarkan jalan keluar dari pandemi.

Vaksinasi telah menurunkan penularan menjadi sekitar lima kasus baru lokal per hari, tapi angka itu telah meningkat menjadi sekitar 300 dalam beberapa hari terakhir, dengan varian Delta yang mengamuk. Sekitar setengah dari kasus harian terjadi pada anak-anak, dan setengahnya di antara orang dewasa yang sebagian besar telah divaksinasi.

"Sampai batas tertentu itu bisa diharapkan, karena 85 persen orang dewasa Israel divaksinasi," tutur Balicer.

Jumlah kasus parah di antara warga Israel yang divaksinasi telah meningkat dalam beberapa hari terakhir dari kira-kira satu setiap dua hari menjadi lima kasus per hari.

Tetapi, kata Balicer, para ahli tetap berharap bahwa efektivitas vaksin terhadap penyakit serius akan tetap setinggi untuk strain Alpha, varian yang diidentifikasi pertama kali di Inggris pada Desember.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett memperingatkan pada Minggu, 4 Juli 2021 menjelang pertemuan kabinet mingguan, mengenai varian Delta yang mengamuk. “Israel mungkin harus mempertimbangkan kembali pembatasan tertentu yang dicabut bulan lalu untuk mengekang transmisi.”

MEDICAL XPRESS | PHYS | REUTERS

Baca:
Pakar Teknologi Peternakan IPB Bicara Susu, Bear Brand, dan Covid-19

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

37 menit lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

2 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

4 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

5 jam lalu

DPR AS Loloskan RUU Kontroversial soal Definisi Anti-Semitisme, Apa Maksudnya?

Kelompok HAM memperingatkan bahwa definisi baru Anti-Semitisme tersebut dapat semakin membatasi kebebasan berpendapat.

Baca Selengkapnya

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

6 jam lalu

Blinken Sebut AS Tak Dukung Serangan Israel ke Rafah

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia belum melihat rencana efektif dari pihak Israel untuk melindungi warga sipil sebelum operasi militer di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

8 jam lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

8 jam lalu

Filmografi Gal Gadot Tak Hanya Wonder Woman, Bikin Film Kontroversi Bearing Witness To the October 7th Massacre

Gal Gadot aktor asal Israel yang sukses berkiprah dalam dunia industri hiburan Hollywood. Berikut beberapa filmnya, bukan hanya Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

9 jam lalu

39 Tahun Gal Gadot, Pemeran Film Wonder Woman yang Bela Israel Asal Negaranya

Artis Hollywood Gal Gadot belakangan menuai banyak sorotan karena aksi bela Israel yang dilakukannya. Ini perjalanan karier pemeran film Wonder Woman.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

10 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

22 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya