Studi Prancis Sebut Vaksin mRNA Ampuh Melawan Varian Alpha dan Beta

Kamis, 22 Juli 2021 14:11 WIB

Kata "COVID-19" tercermin dalam setetes jarum suntik dalam ilustrasi yang diambil pada 9 November 2020. [REUTERS / Dado Ruvic / Ilustrasi]

TEMPO.CO, Jakarta - Para ilmuwan dari Pasteur Institute, Prancis, melakukan studi kasus-kontrol untuk mengevaluasi efektivitas vaksin mRNA terhadap infeksi SARS-CoV-2, baik virus asli atau varian Alpha dan Beta. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkategorikan empat varian SARS-CoV-2 sebagai variant of concern karena lebih mudah menular, yakni Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rejimen vaksinasi dua dosis vaksin mRNA memberikan perlindungan 88 persen terhadap virus non-varian, 86 persen terhadap varian Alpha, dan 77 persen terhadap varian Beta. Hasil penelitian yang bekerja sama dengan National Health Insurance Fund (CNAM), Prancis, itu dipublikasikan di Lancet Regional Health Europe pada 14 Juli 2021.

“Analisis ini mengkonfirmasi keefektifan vaksin Covid-19 dan peran kunci yang harus mereka mainkan dalam mengatasi epidemi,” ujar Arnaud Fontanet, Kepala Unit Epidemiologi Penyakit Berkembang di Pasteur Institute dan Profesor di CNAM, seperti dikutip Medical Xpress, Rabu, 21 Juli 2021.

Pada akhir 2020, dua varian baru SARS-CoV-2, Alpha dan Beta dilaporkan masing-masing muncul di Inggris dan Afrika Selatan. Di Inggris, Alpha ditemukan saat mengalami lonjakan infeksi SARS-CoV-2, yang kini telah menunjukkan peningkatan penularan dibandingkan dengan SARS-CoV-2 asli.

Sementara varian Beta dari Afrika Selatan diidentifikasi membawa mutasi yang dikenal sebagai E484K dan yang terkait dengan penghindaran kekebalan. Pelaporan varian SARS-CoV-2 pertama terjadi ketika kampanye vaksinasi massal Covid-19 dimulai di tingkat global.

Advertising
Advertising

Di Prancis, Alpha dan Beta beredar di bulan-bulan pertama 2021. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis efektivitas vaksin Covid-19 messenger RNA (mRNA) terhadap varian SARS-CoV-2 yang menjadi perhatian ini.

Pada Oktober 2020, Pasteur Institute dan CNAM meluncurkan studi ComCor, studi kasus-kontrol di tingkat nasional untuk menganalisis faktor sosiodemografi, perilaku, dan praktis terkait infeksi SARS-CoV-2. Semua yang terinfeksi diundang untuk mengambil bagian dalam penelitian, sementara kontrol yang tidak terinfeksi diidentifikasi melalui panel perwakilan.

Hasil penelitian pertama dipublikasikan di The Lancet Regional Health pada 7 Juni 2021. Kemudian pada Februari 2021, para ilmuwan mengadaptasi kuesioner ComCor untuk menambahkan informasi tentang vaksinasi, infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya, dan informasi tentang varian yang menginfeksi, yang diberikan sebagai bagian dari hasil tes.

Informasi ini digunakan untuk menilai efektivitas dua dosis vaksin mRNA terhadap varian Alpha dan Beta, dan untuk mengevaluasi perlindungan yang diberikan.

Penelitian ini melibatkan 7.288 orang terinfeksi dengan galur asli; 31.313 orang terinfeksi varian Alpha; 2.550 orang terinfeksi varian Beta; dan 3.644 kontrol yang tidak terinfeksi dimasukkan antara Februari dan Mei 2021. Tidak ada perbedaan dalam efektivitas vaksin yang ditemukan antara berbagai kategori usia, jenis kelamin atau paparan pekerjaan.

Ini menjadi temuan penting lain dari penelitian yang terkait dengan infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya. Para ilmuwan menunjukkan bahwa infeksi baru-baru ini (dalam 2-6 bulan terakhir) memberikan perlindungan serupa dengan yang diamati dengan vaksin mRNA.

Analisis sekarang akan diperluas untuk memperkirakan efektivitas vaksin terhadap varian Delta, yang telah menjadi varian dominan di Prancis sejak awal Juli 2021. Proyek ComCor ini didanai REACTing, Fondation de France melalui aliansi All United Against Coronavirus, dan Pasteur Institute.

MEDICAL XPRESS | LANCET REGIONAL HEALTH EUROPE

Baca:
BMKG Peringatkan Skenario Terburuk Gempa dan Tsunami Pacitan 28 Meter

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

14 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

22 jam lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya