Uji Coba Vaksinasi Covid-19 Tanpa Injeksi dalam Bentuk Inhaler dan Pil

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Juli 2021 08:40 WIB

Sejumlah siswa mengikuti vaksinasi COVID-19 di Sentra Vaksinasi SDN 05 Cempaka Putih Barat, Jakarta, Selasa, 27 Juli 2021. Kementerian Kesehatan mencatat sebanyak 548.000 anak-anak usia 12-17 tahun sudah mendapat suntikan vaksin COVID-19. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO. Jakarta - Ingemo Andersson, peneliti asal Swedia, mencetuskan sebuah metode baru dalam melakukan vaksinasi Covid-19. Metode ini tidak lagi mengharuskan vaksinasi dilakukan melalui injeksi atau suntikan, tetapi melalui inhaler dan pil. Metode ini sedang diteliti lebih lanjut dan akan dikembangkan dan sang peneliti berharap metode vaksin ini dapat digunakan oleh banyak masyarakat.

“Mudah dan benar-benar murah untuk diproduksi,” kata Johan Waborg, CEO perusahaan, dikutip dari BBC, Selasa 27 Juli 2021.

Iconovo, perusahaan yang menginisiasi hal ini, berkolaborasi dengan ISR, sebuah perusahaan rintisan yang bergerak di bidang penelitian imunologi dan membuat serta menguji coba vaksin Covid-19 berupa bubuk.

Vaksin yang dikembangkan ini akan berbeda dengan vaksin yang saat ini digunakan dan telah disetujui oleh World Health Organization (WHO).

“Vaksin ini akan berbeda degan vaksin saat ini, Anda bisa mendistribusikan vaksin ini dengan sangat mudah tanpa harus melalui proses rantai dingin dan bisa dipakai tanpa bantuan tenaga kesehatan,” kata Ola Winquist, pendiri ISR, dikutip dari BBC.

Advertising
Advertising

Saat ini, vaksin berbentuk inhaler dan pil tersebut sedang diujicobakan terhadap varian virus Beta dan Alpha. Perusahaan tersebut memiliki keyakinan bahwa vaksin tersebut bisa berguna dalam mempercepat program vaksinasi pada wilayah yang tidak memproduksi vaksin, seperti Afrika.

Namun, masih terdapat sejumlah tahapan yang harus dilakukan sebelum uji coba secara penuh terhadap vaksin ini, salah satunya adalah apakah vaksin ini bisa menawarkan tingkat perlindungan yang sama dengan vaksin yang sudah disetujui oleh WHO.

Saat ini, vaksin ini baru diujicobakan ke tikus. ISR serta Iconovo sudah menggalang dana untuk memulai riset lebih lanjut. “Ini akan membuka peluang bagi wilayah yang sulit dijangkau dan mungin kita tidak harus sampai membawa wadah pendingin untuk vaksin,” kata Stefan Swartling Peterson, mantan Kepala Kesehatan UNICEF, dikutip dari BBC.

EIBEN HEIZIER

Baca: Hak Anak Mendapatkan Vaksinasi Covid-19, Kemenkes Permudah Persyaratan

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

18 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

3 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

7 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

20 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

24 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

25 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

26 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya