Studi: Perubahan Iklim Membunuh Dinosaurus Sebelum Asteroid Menghantam

Reporter

Erwin Prima

Editor

Erwin Prima

Senin, 16 Agustus 2021 09:13 WIB

dinosaurus paruh bebek Ajnabi odysseus. sci-news.com/Raul Martin

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah periode pendinginan global menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah spesies dinosaurus sekitar 10 juta tahun sebelum peristiwa kepunahan yang disebabkan oleh asteroid, menurut sebuah studi Juni.

Studi yang dipublikasikan di Nature Communications itu adalah produk dari kolaborasi internasional yang menampilkan ahli paleontologi dari Université de Montpellier di Prancis, Universitas Bristol di Inggris, dan Universitas Alberta di Kanada.

Sekitar 66 juta tahun yang lalu, asteroid selebar 12 kilometer menabrak semenanjung Yucatán di Meksiko, memulai musim dingin nuklir yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.

Tim peneliti berfokus pada enam keluarga dinosaurus, tiga karnivora dan tiga herbivora, yang bertahan 40 juta tahun evolusi hingga asteroid menghantam Bumi. Mereka memeriksa fosil dari lebih dari 1.600 dinosaurus individu dari sekitar 250 spesies yang berbeda secara total.

Hasil menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati dari enam keluarga sudah menurun tajam, sekitar 10 juta tahun sebelum asteroid menghantam. Temuan studi ini signifikan, karena penurunan keanekaragaman hayati dinosaurus dapat dilihat di seluruh dunia, baik pada spesies herbivora maupun karnivora.

Advertising
Advertising

Menariknya, satu keluarga yang menunjukkan hanya sedikit penurunan keanekaragaman hayati sebelum asteroid adalah Troodontidae, keluarga dinosaurus mirip burung. Burung diketahui memiliki hubungan evolusioner dengan dinosaurus.

Para peneliti mencatat bahwa dinosaurus herbivora sedikit menurun jumlahnya sebelum karnivora, sehingga sangat mungkin bahwa penurunan spesies herbivora secara langsung menyebabkan penurunan spesies karnivora.

Ini adalah contoh dari efek kaskade, di mana kepunahan dipicu oleh kepunahan sebelumnya dari spesies yang berbeda dalam suatu ekosistem.

Satu teori mengapa jumlah dinosaurus menurun sebelum peristiwa kepunahan adalah perubahan iklim. Selama periode Kapur, antara 145,5 dan 65,5 juta tahun yang lalu, Bumi mengalami periode pendinginan global 7-8 C.

Dinosaurus, yang merupakan hewan mesotermik (membutuhkan iklim yang hangat untuk mempertahankan suhu tubuh dan fungsi metabolisme mereka), pasti sangat terpengaruh oleh periode pendinginan global ini.

Informasi baru tentang dinosaurus, serta fosil, ditemukan setiap hari. Pada bulan Juni, para ilmuwan menemukan spesies baru di Australia.

JERUSALEM POST | EZ

Baca:
NASA: Peluang Asteroid Bennu Menghantam Bumi Lebih Tinggi dari Perkiraan

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

16 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

2 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

14 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

14 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

19 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya