Pakar: Paus Berkaki Empat Mesir Berjalan di Darat, Makan Buaya

Kamis, 2 September 2021 11:46 WIB

Ilustrasi paus Peregocetus berkaki empat yang hidup sekitar 43 juta tahun lalu. Kredit: ANTARA/Alberto Gennari/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti internasional dari Mansoura University Vertebrate Paleontology (MUVP) Mesir telah merilis hasil analisis dari sebuah fosil paus kuno yang memiliki empat kaki. Fosil itu digali di wilayah Mesir dan ditemukan sekitar 13 tahun lalu.

Kerangka parsial fosil ditemukan terbungkus dalam batu di Fayum Depression, sebuah daerah di gurun barat Sungai Nil, Mesir, di mana banyak fosil lain yang berbeda ditemukan. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa jutaan tahun yang lalu daerah itu berada di bawah laut.

Dikutip Phys, Rabu, 1 September 2021, setelah penemuannya pada tahun 2008, fosil itu diberikan kepada MUVP, di mana fosil itu dipelajari sejak saat itu. Studi tentang paus itu menunjukkan bahwa ia telah hidup sekitar 43 juta tahun yang lalu, menempatkannya di Zaman Eosen.

Pengukuran menunjukkan panjangnya sekitar tiga meter saat hidup dan beratnya sekitar 590 kilogram. Paus itu juga memiliki empat kaki yang berfungsi penuh yang memungkinkan makhluk itu berjalan di darat semudah berenang di laut, dan memiliki mulut penuh gigi, dengan tubuh yang menunjukkan kekuatan dan keganasan.

Para peneliti menjelaskan, kemungkinan paus itu memakan mamalia yang lebih kecil, seperti buaya dan anak paus lainnya. Mereka juga menemukan bahwa fosil tersebut mewakili spesies baru paus, yang oleh tim diberi nama Phiomicetus Anubis—mewakili spesies semi-akuatik tertua yang pernah ditemukan di Afrika.

Advertising
Advertising

Bagian pertama namanya berasal dari lokasi di mana ia ditemukan, sedangkan bagian kedua mengacu pada dewa kematian Mesir kuno. Para peneliti percaya bahwa paus juga merupakan contoh makhluk darat purba yang kembali ke laut—yang masih dalam tahap awal transisi ke hewan laut tanpa kaki.

Ini memberikan kepercayaan pada teori yang menunjukkan bahwa paus modern berevolusi dari makhluk darat purba. Juga termasuk dalam kelompok paus punah yang dikenal secara kolektif sebagai protocetids.

Kelompok mereka diyakini muncul di Asia sejauh 50 juta tahun yang lalu, yang menunjukkan P. Anubis adalah salah satu spesimen tertua dari kelompok yang pernah ditemukan. Studi analisis ini diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the Royal Society B.

PHYS | PROCEEDINGS OF THE ROYAL SICIETY B

Baca:
Fosil Paus Berkaki Empat Usia 43 Juta Tahun Ditemukan di Mesir

Berita terkait

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 jam lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

20 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

1 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

1 hari lalu

Kenapa Orang Suka Aroma Bayi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Cairan amnion dan substansi seperti verniks caseosa berperan dalam menciptakan aroma bayi yang khas.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Berkukuh Serang Rafah, Dua Menteri Israel Tolak Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Dua menteri Israel secara terbuka menentang kesepakatan gencatan senjata di Gaza dan berkukuh akan menyrang Rafah

Baca Selengkapnya

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

4 hari lalu

Biden Telepon Netanyahu Lagi Soal Rencana Serangan ke Rafah, Ini Katanya

Gedung Putih mengatakan Biden menegaskan kembali "posisinya yang jelas" ketika Israel berencana menyerang Kota Rafah, wilayah paling selatan di Gaza

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

6 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya