4 Hewan Asli Pulau Jawa Ini Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 2 September 2021 19:11 WIB

Anak badak jawa yang lahir di Taman Nasional Ujung Kulon dan tertangkap kamera jebak sejak Maret 2021. (ANTARA/HO-KLHK)

TEMPO.CO, Jakarta - Pulau Jawa terkenal sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia. Sebagai pulau terbesar, Pulau Jawa dikenal dengan komposisi penduduk yang padat. Selain padat akan penduduk, hewan asli Pulau Jawa juga banyak menghuni pulau tersebut.

Sayangnya, hanya sedikit hewan asli yang kini tersisa di Pulau Jawa. Dilansir dari internationalanimalrescue.com, berikut adalah daftar hewan asli Pulau Jawa yang terancam punah:

1. Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus)

Badak yang lebih dikenal dengan nama badak bercula satu ini merupakan satwa asli Pulau Jawa. Karena saat ini diperkirakan hanya tersisa 74 spesies, badak bercula satu menjadi salah satu hewan paling langka di Indonesia.

Adapun kemampuan reproduksi yang rendah dan perburuan yang tidak henti-hentinya dilakukan membuat hewan ini menjadi langka. Kini, badak bercula satu tengah berada di bawah perlindungan program konservasi intensif secara in-situ di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Advertising
Advertising

2. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas)

Macan Tutul Jawa merupakan sub spesies dari Macan Tutul biasa. Kini, predator endemik Jawa ini telah terancam kepunahan. Pada 2008, tercatat jumlah populasi macan tutul jawa tidak lebih dari 250 ekor. Menurut para ahli, berkurangnya habitat alami di hutan menjadi penyebab langkanya hewan ini.

3. Banteng Jawa (Bos javanicus javanicus)

Hewan yang kini berada di bawah konservasi Taman Nasional Ujung Kulon ini merupakan sub spesies Banteng Biasa. Ancaman kepunahan menjadi alasan konservasi hewan asli Jawa ini. Berkurangnya habitat akibat pembukaan lahan untuk kebun oleh manusia menjadi salah satu alasan kepunahan Banteng. Selain itu, Banteng Jawa juga mengalami ancaman pemangsa dari anjing hutan ajag, jenis anjing hutan yang berperawakan mirip serigala.

4. Kukang Jawa (Nycticebus javanicus)

Berbeda dengan jenis hewan sebelumnya, hewan asli Jawa kali ini merupakan hewan nokturnal atau hewan yang aktif pada malam hari. Karena aktif pada malam hari, hewan ini dilengkapi dengan mekanisme bertahan hidup yang cukup unik.

Kukang Jawa memiliki kelenjar racun di bawah ketiaknya yang digunakan untuk mempertahankan diri dari pemangsa pula. Hewan asli Jawa ini terancam kepunahan. Karena itu, Kukang Jawa kini berada perlindungan undang-undang Indonesia. Organisasi internasional CITES juga melindungi Kukang Jawa dalam daftar Appendix I-nya.

BANGKIT ADHI WIGUNA

Baca juga: Tujuh Fakta Menyedihkan tentang Kepunahan Harimau Jawa

Berita terkait

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

3 hari lalu

Pemburu Liar Tembak Mati 6 Badak Jawa, Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun dan Denda Rp 100 Juta

Direskrimum Polda Banten mengungkap tindak pidana perburuan badak bercula satu atau badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon. Apa ancaman hukumannya?

Baca Selengkapnya

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

3 hari lalu

Badak Jawa Semakin Terancam Punah, Terbaru Kematian 6 Badak Bercula Satu di Ujung Kulon

Sebanyak enam badak Jawa atau badak bercula satu mati ditangan pemburu liar di Ujung Kulon. Berikut profil dan konservasi badak Jawa.

Baca Selengkapnya

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

6 hari lalu

Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:

Baca Selengkapnya

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

10 hari lalu

10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.

Baca Selengkapnya

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

10 hari lalu

10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.

Baca Selengkapnya

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

23 hari lalu

Temuan Baru Anak Badak Jawa di Ujung Kulon, KLHK: Masih Banyak Ancaman

Temuan individu baru badak Jawa menambah populasi satwa dilindungi tersebut di Taman Nasional Ujung Kulon. Beragam ancaman masih mengintai.

Baca Selengkapnya

Survei Populix: 72 Persen Pemudik Lebaran Pilih Pakai Kendaraan Pribadi

24 hari lalu

Survei Populix: 72 Persen Pemudik Lebaran Pilih Pakai Kendaraan Pribadi

Tujuan para pemudik itu paling banyak atau 77 persen mengarah ke tiga provinsi di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon Bertambah Menjadi 82 Individu

25 hari lalu

Populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon Bertambah Menjadi 82 Individu

Populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujungkulon bertambah dengan adanya temuan satu anak badak dalam kamera jebak Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Potensi Risiko Gempa, BRIN Lakukan Pemetaan Sesar Sepanjang Pulau Jawa

30 hari lalu

Potensi Risiko Gempa, BRIN Lakukan Pemetaan Sesar Sepanjang Pulau Jawa

Gempa muncul di daerah yang kurang dipelajari (understudied) sebelumnya, seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan di Laut Jawa dekat Pulau Bawean.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

49 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya