Peretas Cina Diduga Susupi Jaringan BIN, Kaspersky Ungkap Motivasinya

Senin, 13 September 2021 18:56 WIB

Ilustrasi hacker. foxnews.com

TEMPO.CO, Jakarta - Divisi penelitian ancaman siber dari Recorded Future, Insikt Group, mengungkap dugaan serangan siber peretas atau hacker asal Cina menembus jaringan internal Badan Intelijen Negara (BIN) serta sekitar sembilan kementerian dan lembaga di Indonesia. Serangan itu dikaitkan dengan kelompok bernama Honeymyte alias Mustang Panda atau Temp.Hex.

General Manager Asia Tenggara di perusahaan keamanan siber Kaspersky, Yeo Siang Tiong, menjelaskan berdasarkan penargetan organisasi pemerintah di Asia dan Afrika, dia menilai bahwa salah satu motivasi utama kelompok itu adalah mengumpulkan intelijen geopolitik dan ekonomi.

“Kampanye ini menargetkan entitas pemerintah di Myanmar, Mongolia, Ethiopia, Vietnam, dan Bangladesh,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin, 13 September 2021.

Dia melanjutkan bahwa ada banyak cara yang dapat dilakukan organisasi untuk tetap aman dari serangan tersebut. Salah satunya memberi staf pelatihan kebersihan keamanan siber dasar, karena banyak serangan yang ditargetkan dimulai dengan phishing atau teknik rekayasa sosial lainnya

“Melakukan audit keamanan siber terhadap jaringan Anda dan memperbaiki kelemahan yang ditemukan di perimeter atau di dalam jaringan,” tutur Siang Tiong.

Advertising
Advertising

Selain itu, Siang Tiong juga menyarankan agar organisasi menginstal solusi anti-APT dan EDR, yang memungkinkan penemuan dan deteksi ancaman, investigasi, dan kemampuan remediasi insiden secara tepat waktu. Berikan tim SOC akses ke intelijen ancaman terbaru dan perbarui mereka dengan pelatihan profesional secara teratur.

Kaspersky, kata Siang Tiong, memiliki layanan keamanan siber yang tersedia dalam Kaspersky Expert Security framework. “Layanan Kasperky Managed Detection and Response dapat membantu mengidentifikasi dan menghentikan serangan pada tahao awal, sebelum penyerang mencapai tujuan,” katanya.

Baca:
Kaspersky Jelaskan Pola Peretas Cina yang Diduga Bobol Jaringan BIN

Berita terkait

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

11 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

14 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

14 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

15 jam lalu

Telkom dan F5 Perkuat Cybersecurity Indonesia

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) menjalin kerja sama strategis dengan F5, perusahaan penyedia produk dan layanan keamanan siber (cybersecurity) multicloud application security and delivery berskala global.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

15 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya