Manfaat Lubang Biopori, Bisa Kurangi Sampah dan Mencegah Banjir
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 16 September 2021 09:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Biopori merupakan salah satu teknologi penyerapan air. Biasanya, teknologi ini dibuat di kawasan rawan banjir atau tanah dengan daya serap yang kurang maksimal, khususnya saat hujan. Lubang resapan ini dibuat tegak lurus ke dalam tanah sehingga memiliki berbagai manfaat jika dibuat di depan rumah.
Mengutip dari laman resmi Balai Wilayah Sungai Sulawesi II Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, lubang biopori ini memiliki diameter antara 10-30 cm dan tidak memiliki muka air tanah dangkal. Lubang tersebut kemudian diisi dengan sampah organik yang memiliki fungsi sebagai makanan makhluk hidup yang ada di tanah, seperti cacing dan akar tumbuhan.
Biopori memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Mengurangi sampah organik
Pembuatan lubang resapan biopori dapat mengurangi sampah organik dari rumah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hal ini karena sampah akan dimasukkan ke dalam lubang. Selain mengurangi sampah organik, pembuatan biopori juga akan membuat masyarakat mulai memilah antara sampah organik dan anorganik.
- Menyuburkan tanah
Ketika memasukkan sampah organik ke dalam lubang, akan terjadi proses biologis yang akan menjadikan sampah tersebut menjadi pupuk kompos. Dengan terbentuknya pupuk kompos di dalam lubang, tentu akan membuat tanah menjadi lebih subur.
- Membantu mencegah terjadinya banjir
Saat ini, banjir sering terjadi baik di kota atau di kampung, dan salah satu penyebabnya adalah sistem drainase yang tidak baik. Biasanya di daerah padat penduduk drainase akan buruk karena kurangnya daya serap air oleh tanah. Dengan membuat lubang resapan biopori, maka dapat membantu air untuk segera masuk ke dalam tanah.
- Mempengaruhi jumlah air tanah
Sampah organik yang ada di lubang menjadi makanan cacing. Cacing-cacing ini kemudian membuat terowongan kecil yang dapat meningkatkan luas permukaan tanah. Hal ini pun akan membuat kapasitas tanah untuk menampung air menjadi meningkat. Bahkan, lubang resapan biopori ini mampu meningkatkan luas bidang resapan menjadi 40 kali lipat.
WINDA OKTAVIA
Baca juga:
Satu RT di Malang Wajib Punya 100 Lubang Biopori