ALUMNAS Gelar Webinar Membahas Jalan Menuju COP 26 di Glasgow

Reporter

Tempo.co

Kamis, 28 Oktober 2021 15:58 WIB

Alat berat mengeruk endapan sampah dengan latar belakang gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Jakarta, Selasa, 20 April 2021. Berdasarkan data "World Air Quality Index" pada 20 April pukul 10.00 WIB tingkat polusi udara di Jakarta berada pada angka 174 yang menunjukkan bahwa kualitas udara di Ibu Kota termasuk kategori tidak sehat. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Amerika Serikat atau ALUMNAS, dikenal juga dengan U.S Alumni Association, adakan webinar dengan tema Road to COP26 Glasgow, “Kerjasama Indonesia dan AS untuk Perubahan Iklim”.

Penyelenggaraan webinar ini bertepatan dengan peringatan 40 tahun ALUMNAS dan Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 26 yang digelar dari 31 Oktober hingga 12 November 2021.

Webinar diselenggarakan ALUMNAS bekerja sama dengan Kedutaan Besar AS di Jakarta, International Development Finance Corporation dari AS, USAID dan lembaga pembangunan AS lainnya serta negara-negara G7 untuk mencapai target Build Back Better World (B3W).

Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 26 sendiri merupakan pertemuan yang akan diselenggarakan oleh Inggris bermitra dengan Italia pada 31 Oktober hingga 12 November 2021 bertempat di Glasgow, Inggris.

COP26 merupakan momen penting dunia dalam rangka menyelaraskan aksi global yang tepat untuk mengatasi issue darurat iklim, pemanasan global hingga 1,5 derajat, mengurangi emisi global, dan mencapai ‘net-zero’ di tahun 2050.

Advertising
Advertising

Pada Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 26 tersebut, nantinya seluruh negara yang hadir secara bersama-sama akan melangkah ke depan, termasuk Indonesia yang berkomitmen untuk menjadi negara yang kuat dalam melakukan mitigasi perubahan iklim, rendah emisi, dan resilient di masa depan.

Dalam upaya melakukan mitigasi dampak perubahan iklim ini, Indonesia juga bekerja sama dengan Pemerintah Amerika Serikat dalam berbagai kegiatan, Bersama mendorong kemajuan pertumbuhan rendah karbon serta mengatasi ancaman besar lingkungan dunia.

ALUMNAS sebagai organisasi yang beranggotakan lebih dari 500 orang tersebar di seluruh Indonesia, melihat pentingnya bagi para anggota untuk bisa secara proaktif mengambil peran sebagai agen perubahan, turut serta dalam upaya inisiatif inklusif melakukan mitigasi perubahan iklim menuju nol karbon (zero carbon).

Dalam keterangan pers, Alumnas menyebutkan webinar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh dari Pemerintah Indonesia, Pemerintah AS, dan juga sektor swasta. Yaitu Duta Besar Indonesia untuk AS yang baru dilantik Rosan Roeslani, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono, dan Wakil Menteri Keuangan Bapak Suahasil Nazara.

Selain itu hadir pula panelis dalam forum tersebut, perwakilan Kedutaan Besar AS di Jakarta yang juga merupakan Kepala Unit Lingkungan, Sains, dan Kesehatan Sandy Lien, Anggota Badan Pengawas Indonesian Investment Board Cyril Noerhadi, Kepala Perwakilan Perusahaan Pembiayaan Pembangunan untuk Indonesia Douglas Midland, CEO Clean Power Indonesia Jaya Wahono, dan Ketua Bidang Kemitraan ALUMNAS, Ari Satria.

Ketua Umum ALUMNAS, Jimmy Gani menyampaikan secara khusus tentang peran Indonesia dalam upaya mitigasi iklim. Indonesia harus memimpin dunia dalam menyediakan strategi pembangunan pedesaan, yang menggabungkan pertumbuhan inklusif dengan konservasi alam.

Lebih lanjut, Jimmy menambahkan bahwa ALUMNAS akan terus menjadi wadah berbagi pengetahuan antar pemangku kepentingan nasional, “Dan menciptakan peluang di berbagai segmen masyarakat,” ucapnya.

Webinar satu hari tentang Konferensi Perubahan Iklim PBB COP 26 ini juga mengemukakan beberapa inisiatif dari ALUMNAS untuk membantu Indonesia dalam mencapai emisi nol (zero emission) sebelum peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca juga: AS Nilai Indonesia Mitra Penting dalam COP26

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

13 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

14 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

19 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

25 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya