Belajar dari Pembobolan Data Polri, Ini Saran Pakar Keamanan Siber

Jumat, 19 November 2021 07:02 WIB

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Data sejumlah besar nama dan identitas anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) beserta jenis pelanggaran yang dilakukan dilaporkan telah bocor secara online. Data tersebut dibobol oleh seorang peretas atau hacker yang mengaku bertindak individual dari Brasil.

Informasi pembobolan data Polri pertama kali muncul dari akun Twitter bernama @son1x666, dengan menyertakan dua tautan lain yang masing-masing harus diunduh sebesar 10,27 MB. Isinya adalah informasi personal dan kredensial dari anggota Polri dan orang-orang yang terlibat bersama Polri.

Belajar dari pembobolan tersebut, pengamat keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menyarankan sebaiknya pengelolaan database yang bersifat kritis dan krusial mendapatkan perhatian khusus karena sangat membahayakan jika informasi lengkap mengenai anggota kepolisian sampai dibocorkan. “Apa lagi anggota kepolisian yang memiliki tugas berat dan membahayakan,” ujar dia saat dihubungi, Kamis sore, 18 November 2021.

Selain itu, Alfons melanjutkan, sebaiknya data sensitif yang disimpan di server dikelola dengan konservatif yang mengacu pada metode pengelolaan data yang baik, dan internet tidak mendapatkan akses yang mudah, serta harus melalui perimeter ketat dan pengamanan ekstra seperti enkripsi data pada database penting. “Jadi jangan mengutamakan kemudahan, tapi mengutamakan keamanan,” katanya.

Menurut Alfons, jika melihat pembobolan yang sudah terjadi, peretasan itu harus disikapi dengan serius oleh pemerintah. Alasannya, tujuan si hacker sudah bukan meretas dan memperlihatkan kelemahan untuk diperbaiki, melainkan sudah merusak dan membocorkan informasi sensitif yang dapat membahayakan petugas kepolisian.

Advertising
Advertising

Dia juga meminta agar peretasan itu segera diteliti untuk memastikan kemungkinan adanya motif lain. “Kemungkinan besar bukan sekedar peretas, tapi sudah memiliki tujuan tertentu dan ingin menimbulkan kerusakan di Indonesia,” tutur Alfon.

Baca:
Begini Pakar Keamanan Siber Melihat Pembobolan Data Polri oleh Hacker

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

9 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

12 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

13 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

13 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

14 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

17 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

18 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

21 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

2 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya