TEMPO.CO, Jakarta - Bagi yang masih menggunakan BlackBerry, per Selasa, 4 Januari 2022, ponsel atau tablet apapun yang menjalankan perangkat lunak BlackBerry 7.1 atau yang lebih lama lagi, BlackBerry 10, dan sistem operasi tabletnya yakni BlackBerry PlayBook, akan mati. Panggilan telepon, SMS, dan bahkan panggilan darurat 9-1-1 tak lagi bisa dilakukan.

Merek yang pernah merajai dunia seluler itu menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut, jaringan seluler maupun WiFi tidak akan berfungsi secara andal di sistem-sistem operasi orisinal BlackBerry tersebut. Pengecualian diberikan untuk perangkat BlackBerry yang menjalankan sistem operasi Android.

“Kami mengumumkan ini sebagai ungkapan terima kasih kepada mitra dan pelanggan setia kami,” kata perusahaan di situs resminya, dikutip Senin, 3 Januari 2022.

Ini mungkin bukan pengumuman kematian BlackBerry yang pertama. Perusahaan telah mengalami penurunan sejak era dominannya di akhir 2000-an, ketika keyboard QWERTY—fitur khas BlackBerry—dan reputasi keamanannya memberinya 50 persen pangsa pasar di Amerika Serikat.

Merek yang berkantor pusat di Kanada itu sudah beberapa kali mencoba untuk bangkit. Pada 2013 BlackBerry mencoba me-reboot sendiri dengan sistem operasi baru, BlackBerry 10 (yang gagal), dan pada 2015 beralih ke perangkat Android (yang juga gagal). Kemudian, pada 2016, ia mulai melisensikan mereknya ke produsen pihak ketiga seperti TCL.

Namun, pada 2020, sebuah perusahaan Texas bernama OnwardMobility mengatakan akan membuat perangkat BlackBerry 5G Android dengan keyboard QWERTY lengkap untuk dirilis pada 2021. Hingga saat ini OnwardMobility belum membagikan berita atau pembaruan apa pun di situs webnya sejak Januari 2021.

THE VERGE | GSM ARENA | BLACKBERRY

Baca juga:
Bocoran, Xiaomi 12 Ultra Bakal Diluncurkan Februari