33 Sampel Dicurigai Omicron Gagal Dikonversi, UGM: Hasil Tak Terbaca

Senin, 24 Januari 2022 21:38 WIB

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)

TEMPO.CO, Yogyakarta - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah memeriksa 33 sampel pasien positif Covid-19 diduga varian Omicron yang dikirimkan dari berbagai daerah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Namun, sampel yang dicurigai sebagai bagian varian Omicron dan telah diperiksa dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) itu ternyata gagal dikonversi oleh mesin pemeriksanya.

"Sederhananya begini, hasil pemeriksaan sampel itu sebenarnya sudah keluar dan bentuknya file Excel, tapi saat dikonversi jadi file PDF masih gagal," kata Ketua Kelompok Kerja Genetik FKKMK UGM Gunadi saat dihubungi Tempo, Senin, 24 Januari 2022.

Dengan data awal yang sudah berhasil didapatkan, jika tak bisa dikonversi akibatnya tidak bisa dibaca urutan sequencing genom virusnya. Jika genom tak bisa terbaca, maka tidak bisa dibaca pula mutasi atau variannya, apakah Omicron atau lainnya.

"Jadi alat atau mesinnya bukan rusak atau eror, karena hasil pemeriksaan itu sudah keluar. Kalau rusak kan tidak keluar hasilnya, dan kalau eror itu kan berhenti di tengah jalan prosesnya, ini juga tidak terjadi," kata Gunadi. "Jadi persoalannya hanya masalah extension datanya."

Advertising
Advertising

Gunadi menyatakan belum menyerah agar hasil konversi data sampel itu segera diperoleh. Caranya dengan pindah laboratorium dari semula dilakukan laboratorium Fakultas Kedokteran lalu pindah ke laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

"Besok (Selasa) kami akan coba konversi data sampel itu di laboratorium MIPA UGM, semoga sudah ada hasilnya," kata Gunadi.

Gunadi mengatakan meski proses konversi data sampel itu terhambat, UGM belum membutuhkan alat baru karena alat yang dimiliki UGM juga sudah sangat memadai. "Masih bisa menggunakan mesin baru di UGM, kapasitasnya lebih besar untuk pemeriksaan sampel," kata dia.

Gunadi mengatakan untuk pemeriksaan sampel dicurigai Omicron ini UGM mengerahkan alat mutakhir jenis Nextseq 550. Adapun Balai Besar Veteriner menggunakan jenis Miseq. "Kalau kebutuhan kami bukan di alat baru, tapi sokongan pembelian reagent," kata dia.

Sebanyak 33 sampel dicurigai Omicron yang diperiksa tim UGM ini berasal dari semua daerah di DIY kecuali Kabupaten Gunungkidul yang dikirim ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP).

Rencananya, jika hasil pemeriksaan genome sudah berhasil dikonversi, akan diserahkan UGM ke pemerintah dan diumumkan hasilnya ke masyarakat.

Baca:
PDPI Ungkap Gejala Pasien Omicron di Amerika dan Indonesia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

6 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

7 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

18 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

18 jam lalu

70 Persen Mahasiswa UGM Keberatan dengan Besaran UKT, Ada yang Cari Pinjaman hingga Jual Barang Berharga

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

20 jam lalu

Peringati Hari Pendidikan Nasional, Mahasiswa UGM Gelar Aksi Tuntut Tranparansi Biaya Pendidikan

Mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut transparansi biaya pendidikan dan penetapan uang kuliah tunggal (UKT).

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

21 jam lalu

Hardiknas 2024, UGM Ingin Wujudkan Kampus Inklusif

Rektor UGM Ova Emilia mengatakan, UGM telah membangun ekosistem pendidikan yang inklusif, inovatif, strategis, berdaya saing, dan sinergis.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

21 jam lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

1 hari lalu

Lulus Spesialis Dokter UGM di Usia 27 Tahun, Aulia Ayub Ungkap Kiatnya

Aulia Ayub mengungkapkan kiatnya sebagai lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis UGM dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

1 hari lalu

Aulia Ayub, Lulusan Termuda dan Tercepat di UGM dengan IPK Sempurna 4

Cerita Aulia Ayub, peraih lulusan termuda dan tercepat dari Program Spesialis Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan IPK 4,00.

Baca Selengkapnya