Raksasa Retail Elektronik Jerman Stop Jual Drone DJI, Kenapa?

Selasa, 29 Maret 2022 18:56 WIB

Drone DJI Seri Mavic 2 Pro. TEMPO/Khory

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir bersamaan dengan kecaman yang datang dari Pemerintah Ukraina yang menuduhnya telah membantu kekejian invasi Rusia, perusahaan teknologi drone DJI asal Cina mengalami penarikan produk dari seluruh rak jaringan raksasa retail elektronik di Jerman, MediaMarkt Saturn. Dalam keterangannya pada Jumat pekan lalu, MediaMarkt menyebut alasan di baliknya adalah persoalan keamanan.

DJI menyebut kalau perusahaan itu telah menjadi korban spamming. Spam adalah bentuk penyalahgunaan sistem pesan elektronik yang digunakan untuk pengiriman pesan bertubi-tubi yang isinya tak dikehendaki penerimanya. Para mitranya, termasuk MediaMarkt, dinilai DJI, menjadi korban karenanya.

"Kami tegaskan berulang kali bahwa semua produk DJI dirancang untuk keperluan sipil dan tidak dapat memenuhi persyaratan penggunaan militer," bunyi pernyataan yang disampaikan pada Senin, 28 Maret 2022, tersebut.

DJI juga menyebut sangat keliru menuduh mereka telah, melalui platform media sosial di banyak negara, mendukung adanya perang. "Tim kepatuhan internal DJI terdiri dari para profesional berpengalaman bekerja untuk memastikan bahwa bisnis DJI sepenuhnya mematuhi peraturan internasional.”

Selain di Jerman, DJI telah lebih dulu mendapat tekanan dan sanksi di Amerika Serikat berdasarkan pertimbangan keamanan nasional negara setempat. Beberapa perusahaan yang berbasis di AS bahkan akhirnya memutus kontrak dengannya sementara waktu. Di antaranya adalah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di San Francisco, Figma.

Advertising
Advertising

Rusia Lumpuhkan Pasukan Drone Ukraina Gunakan Teknologi DJI?

DJI menjadi perbincangan pada bulan ini menyusul tuduhan Ukraina terhadapnya yang telah membiarkan Rusia menarget warga sipil dengan rudal. Tuduhan spesifik tentang DJI AeroScope, sebuah sistem untuk menemukan drone dan operatornya.

Sistem tersebut diduga digunakan Rusia untuk menemukan pilot drone Ukraina lalu memusnahkannya. "Apakah Anda yakin ingin menjadi mitra dalam pembunuhan ini?" kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov lewat akun Twitternya, Rabu 23 Maret 2022.

Ukraina, seperti diketahui, mengandalkan drone yang kebanyakan kelas konsumen untuk bertahan melawan invasi mesin perang Rusia. Jika teknologi drone DJI membuat militer Rusia tahu persis di mana pilot pesawat tak berawak Ukraina berdiri, Rusia dapat menggunakan informasi itu untuk serangan udara menarget si pilot.

GIZMOCHINA, PANDAILY

Baca juga:
Xiaomi Mi 11 Diduga Memperlambat Aplikasi Tertentu


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

3 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

6 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

6 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

7 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

11 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

14 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

1 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya