Sepanjang 2022 Wilayah Pantura Alami Banjir Rob, Apa Penyebabnya?
Reporter
Tempo.co
Editor
S. Dian Andryanto
Minggu, 19 Juni 2022 10:01 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Belakangan ini, sejumlah daerah di Indonesia mengalami banjir rob (genangan air laut) yang berlangsung sejak Mei 2022 lalu. Beberapa daerah yang sempat dilanda banjir rob ini antara lain Kendal, Semarang, Demak, Brebes, dsn Pemalang.
Banjir rob yang dialami di sebagian wilayah pantai utara (pantura) ini pun menenggelamkan desa-desa di daerah pantura tersebut sehingga berdampak pada aktivitas penduduk yang terganggu. Lantas, apa sebenarnya banjir rob itu dan penyebabnya?
Penyebab Banjir Rob
Melansir Jurnal Warta Penelitian Perhubungan edisi 2014, banjir rob adalah banjir yang disebabkan naiknya permukaan air laut yang melebihi tinggi elevansinya terhadap suatu daerah. Hal ini membuat ketika air laut mengalami pasang terjadi genangan, baik di aliran sungai maupun daerah datan rendah. Umumnya, daerah yang rawan mengalami banjir rob ini adalah daerah yang memiliki ketinggian tanah yang tidak berbeda jauh atau lebih rendah dari permukaan laut.
Banjir rob ini dapat berlangsung tidak hanya saat musim hujan tiba, tetapi juga saat musim kemarau (tidak turun hujan) karena terjadi rob atau pasang surut air laut. Air laut yang pasang ini menggenang di sungai atau saluran yang bermuara ke pantai. Dimensi saluran atau sungai yang tidak memadai untuk menampung air, baik air hujan, air buangan, dan air pasang laut saluran ini membludak dan air menggenangi daratan, termasuk ke kawasan penduduk.
Faktor lain yang mendorong terjadinya banjir rob adalah suhu global akibat perubahan iklim. Kenaikan gas-gas rumah kaca dan bahan perusak ozon menyebabkan suhu global meningkat. Kelonjakan suhu itu berdampak atas es di kutub yang mencair sehingga berkontribusi atas peningkatan volume air laut di seluruh dunia.
Dilansir repository.ugm.ac.id, fenomena banjir rob telah memberikan kerugian bagi wilayah permukiman pesisir. Salah satunya pemukiman pesiisr mengalami perubahan fisik lingkungan dan memberikan tekanan terhadap masyarakat, bangunan, dan infrastuktur di wilayah tersebut. Sarana dan prasarana lingkungan (air bersih, persampahan, drainase, dan sanitasi) juga menglami kerusakan. Situasi ini berdampak atas penurunan kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar pesisir.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca: Banjir Rob Rendam Kampung Nelayan Tambaklorok Semarang, Pompa Tak Mampu Atasi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.