Peneliti BRIN Bikin PUMMA untuk Deteksi Tsunami dan Rob

Kamis, 23 Juni 2022 14:30 WIB

Perangkat Ukur Murah untuk Muka Air Laut atau disingkat PUMMA buatan peneliti BRIN untuk mendeteksi tsunami dan rob. (BRIN)

TEMPO.CO, Jakarta - Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuat alat deteksi tsunami dan rob yang dinamakan Perangkat Ukur Murah untuk Muka Air Laut atau disingkat PUMMA.

Selama tiga tahun riset berjalan, alat itu sudah dipasang di beberapa tempat, seperti sekitar Gunung Anak Krakatau. “PUMMA dibutuhkan untuk memperkuat sistem peringatan dini di Indonesia,” ujar penelitinya, Semeidi Husrin, di acara Diseminasi Inovasi dan Teknologi Kerja Sama Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Jawa Barat dan BRIN secara daring, Kamis, 23 Juni 2022.

Menurut Semeidi, riset dilakukan usai tsunami Selat Sunda setelah letusan Gunung Anak Krakatau pada Desember 2018, serta tsunami Palu di tahun yang sama.

Kedua kejadian itu, juga tsunami Maluku Tengah pada 2021, tidak terdeteksi alat pengukur yang berbasis kejadian gempa bumi. Sementara tsunami dan rob bisa diakibatkan oleh longsor bawah air, letusan gunung api, dan pengaruh kondisi atmosfer.

Cara kerja PUMMA, menurut Semeidi, yaitu mendeteksi anomali muka air laut seperti tsunami dan rob. Sensor jarak yang digunakan pada alat, akan mendeteksi cepat jika muka air laut tiba-tiba turun atau naik. PUMMA kemudian akan mengirimkan peringatan soal kondisi anomali air laut itu ke server. “Prinsip kerjanya sangat sederhana, komponen alatnya juga,” katanya.

Advertising
Advertising

Perangkat itu menggunakan sensor jarak, solar panel untuk energi mandiri, serta mesin atau komputer. Lokasi pemasangannya di infrastruktur yang sudah ada, seperti dermaga atau menara telekomunikasi.

Sejauh ini PUMMA total telah dipasang sebanyak delapan unit di berbagai lokasi. Sistem peringatan dini tsunami dan rob itu, menurutnya, sudah masuk dalam sistem BMKG, Badan Meteorologi Australia, dan IOC Sea Level Monitoring Unesco.

Dimulai dari pemasangan dua unit sejak Januari 2019 di sekitar Selat Sunda, PUMMA juga dipasang sebagai peringatan dini tsunami Gunung Anak Krakatau pada 1 Mei 2022, integrasi sistem peringatan dini tsunami di Pangandaran, serta uji coba pemantauan banjir pesisir atau rob di daerah Muara Gembong Bekasi yang menjadi sentra budi daya udang.

PUMMA mencatat kejadian rob di sana sejak Oktober 2021, juga pada Mei dan Juni 2022. “Hasilnya digunakan para petambak udang untuk memperbaiki konstruksi tanggul,” kata Semeidi.

Deteksi PUMMA ikut teruji oleh letusan gunung api bawah laut Tonga di Samudera Pasifik Selatan pada Januari 2022. Jarak Tonga ke Indonesia sekitar 5.000 kilometer. Anomali muka air laut pasca letusan Gunung Tonga terdeteksi di Prigi, Jawa Timur, Pelabuhan Ratu Sukabumi, juga di Pulau Sibesi Selat Sunda. “Sistem kita mampu mendeteksi tsunaminya walau tidak besar, sekitar sejengkal orang dewasa, pesan deteksi terkirim dengan baik,” ujar Semeidi.

Karakteristik PUMMA, yaitu kerapatan data yang dikirim bisa dalam per 1 detik atau kurang, memantau real time dengan jeda laporan sekitar 30 detik dengan kondisi di lapangan. “Mampu mendeteksi otomatis anomali muka air laut dengan desain algoritma khusus,” katanya.

Kemudian kiriman peringatan anomali itu bisa dikirimkan via e-mail dan handphone. Sementara untuk validasi visual, PUMMA bisa dipasangi kamera pengawas CCTV. “Harga PUMMA sekitar Rp 10 sampai 30 juta,” ujar Semeidi. Alat itu selain dibuat sendiri oleh BRIN yang juga melibatkan beberapa kampus.

Baca:
Tanjung Benoa Dikukuhkan Sebagai Komunitas Siaga Tsunami UNESCO-IOC

Berita terkait

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

5 jam lalu

Banjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya

Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

14 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

16 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

18 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

19 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

1 hari lalu

Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara

Baca Selengkapnya

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

2 hari lalu

Pensiunan Puspitek Sebut Permintaan Pengosongan Rumah Dinas Sudah Ada Sejak 2017, Namun Batal

Pensiunan Puspitek menyatakan Menristek saat itu, BJ Habibie, menyiapkan rumah dinas itu bagi para peneliti yang ditarik dari berbagai daerah.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya