Paris Menggali Energi Panas Bumi  

Reporter

Editor

Jumat, 20 Februari 2009 08:29 WIB

TEMPO Interaktif, Paris:Sebuah proyek baru berskala besar tengah berlangsung di kota metropolitan Paris untuk menyediakan pemanas ramah lingkungan bagi seluruh distrik dengan menyedot dan menyalurkan air panas dari perut bumi. Air panas geothermal itu bersumber dari kedalaman sekitar dua kilometer di dalam bumi.

Pengeboran dimulai di utara kota, tepatnya di sebuah gedung terlantar yang sudah tak dihuni lagi yang diapit jalan raya yang padat dan kanal Saint-Denis. “Di Paris, kami mencoba untuk mengadopsi strategi yang telah terlebih dulu dilakukan oleh negara Eropa lainnya, dan Paris tertinggal jauh di belakang karena kami kurang berinvestasi pada energi yang dapat diperbarui,” kata Denis Baupin, seorang deputi walikota Paris, pekan lalu.

Pada lokasi konstruksi tersebut, sebuah tiang kuning setinggi 36 meter berdiri di atas sekumpulan mesin yang biasanya digunakan untuk mengebor minyak. Kali ini yang pengeboran bukan untuk mencari emas hitam itu, melainkan air panas. “Makin dalam Anda menggali, makin panas airnya,” kata Michel Galas dari CPCU, perusahaan pemanas kota yang melakukan proyek itu.

Setelah selesai nanti, lubang pengeboran itu akan menembus 1,7 kilometer ke dalam bumi. Pada kedalaman itu terdapat sebuah lapisan batuan geologi yang disebut Dogger, tempat air dipanaskan secara alami sampai 57 derajat Celsius, akan disedot naik ke permukaan. Air ini tak langsung disalurkan ke konsumen, melainkan digunakan untuk memanaskan cadangan air lainnya.

Air inilah yang akan dipompakan ke sejumlah apartemen untuk memanaskan radiator dan menghasilkan air panas. “Energinya 100 persen dapat diperbarui,” kata Galas, “Pengeboran akan berlangsung siang dan malam sekitar 100 hari untuk mencapai kedalaman yang diinginkan.”

Skema ini akan memanaskan sekitar 12.000 apartemen dan bangunan lain yang akan selesai dibangun pada 2011 di daerah hunian baru di distrik ke-19 kota itu. Proyek itu diperkirakan akan menghisap anggaran 31 juta euro. Sekitar lima juta euro di antaranya berasal dari badan lingkungan dan dewan regional.

Penggunaan sumber energi alami ini akan mengurangi emisi gas karbon dioksida 14.000 ton per tahun ke langit Paris yang saat ini sudah dikotori polusi udara yang cukup parah. Jumlah itu hampir setara dengan emisi CO2 yang dikeluarkan sebuah mobil standar ketika menempuh perjalanan sejauh 470 ribu kilometer, atau jauh lebih panjang dibanding jarak bumi ke bulan. Jumlah energi itu juga memasok 54 persen energi yang diperlukan daerah baru tersebut.

Galas mengatakan pada tahun 1970-an sampai 1980-an terdapat lebih dari 30 lokasi yang menggunakan energi geothermal di wilayah Paris. “Sampai 25 tahun tak ada proyek baru karena harga satu barrel minyak terus turun, namun dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kesadaran tentang isu lingkungan, ditambah lagi adanya kenaikan harga minyak,” ujarnya.

Dengan diletakkannya isu lingkungan di barisan atas agenda politik Presiden Prancis Nicolas Sarkozy, ditambah dukungan dari dewan kota, Paris siap kembali ke geothermal. Pemanfaatan energi geothermal sebenarnya telah dilakukan sejak masa Romawi untuk memanaskan bangunan. Mereka menggunakan energi yang berasal dari perut bumi seperti terlihat pada gunung berapi, geyser dan sumbe air panas.

Air panas yang naik ke permukaan juga dapat digunakan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik, jika panasnya tidak terlampau tinggi. Di Islandia, sekitar seperempat listrik yang digunakan di negara pulau itu berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi. Panas bumi juga dimanfaatkan untuk menyediakan air panas dan pemanas di sebagaian besar bangunan di negara tersebut.

Kondisi geologi Prancis tidak memungkinkan pemanfaatan energi geothermal seperti yang dilakukan Islandia, namun masih banyak potensi yang belum dimanfaatkan. Saat ini sekitar 170.000 perumahan di Prancis telah memakai pemanas geothermal, tetapi pemerintah berencana untuk melipatgandakan jumlahnya sampai enam kali lipat pada 2020. Kawasan Paris, Alsace di sebelah timur dan Aquitaine di sebelah barat daya adalah wilayah yang secara geologis cocok untuk proyek semacam itu.

Baupin, deputi walikota Paris yang bertanggung jawab atas pembangunan berkelanjutan di kota itu mengatakan bahwa proyek kedua tengah dibangun di utara kota. Tahun lalu, bandar udara Orly di Paris juga mengumumkan rencana pemanfaatan energi panas bumi untuk memangkas biaya pemanasnya.

Galas tidak bisa menyebutkan perbandingan biaya penggunaan energi panas bumi dengan gas atau atau minyak bumi, namun ia memastikan bahwa pemanas geothermal lebih kompetitf daripada gas.

Baupin mengatakan bahwa mereka tidak bermaksud menyediakan semua energi yang dibutuhkan Paris. “Itu terlalu ambisius,” katanya. “Namun kami bertujuan untuk menyiapkan diri agar tidak terlalu rapuh menghadapi krisis energi di masa depan.”

TJANDRA DEWI | AFP

Berita terkait

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

49 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Kejar Kapasitas PLTP 1 Gigawatt di 2026

Pertamina Geothermal Energy (PGEO) menargerkan tambahan 55 megawatt pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

ESDM Lelang Lima Wilayah Kerja Panas Bumi Tahun Ini

9 Januari 2019

ESDM Lelang Lima Wilayah Kerja Panas Bumi Tahun Ini

ESDM berencana melelang lima wilayah panas bumi pada tahun ini. Kelima WKP itu diperkirakan berkapasitas total 150 MegaWatt.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi ESDM Soal Protes Warga Sumbar di Proyek Geotermal Gunung Talang

25 November 2018

Klarifikasi ESDM Soal Protes Warga Sumbar di Proyek Geotermal Gunung Talang

Begini klarifikasi ESDM atas protes warga Sumbar di proyek Geotermal Gunung Talang.

Baca Selengkapnya

Proyek Geotermal di Sumatera Barat Masih Menuai Penolakan

20 November 2018

Proyek Geotermal di Sumatera Barat Masih Menuai Penolakan

Proyek geotermal atau panas bumi di kaki Gunung Talang, Sumatera Barat, belum sepenuhnya diterima oleh masyarakat sekitar.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Energi Panas Bumi Akan Mendapat Porsi Signifikan

7 September 2018

Sri Mulyani: Energi Panas Bumi Akan Mendapat Porsi Signifikan

Sri Mulyani Indrawati mendukung pemanfaatan geothermal atau energi panas bumi sebagai pilihan sumber energi untuk listrik.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Turki Garap Proyek Geothermal 220 Megawatt di Aceh

3 Februari 2018

Perusahaan Turki Garap Proyek Geothermal 220 Megawatt di Aceh

Perusahaan Hitay Holding A.S Turki akan segera menggarap proyek geothermal di Gunong Geurudong, Aceh Utara.

Baca Selengkapnya

Realisasi Dana Abadi Panas Bumi Dimulai

18 Januari 2018

Realisasi Dana Abadi Panas Bumi Dimulai

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), perusahaan pembiayaan pelat merah, mengelola dana abadi.

Baca Selengkapnya

Dana Abadi Geothermal Disiapkan Rp 3,7 Triliun

11 Juli 2017

Dana Abadi Geothermal Disiapkan Rp 3,7 Triliun

Dana abadi geothermal berasal dari hibah Bank Dunia sebesar Rp
711 miliar dan APBN sebesar Rp 3 triliun.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi Juli 2017  

1 Juni 2017

Pemerintah Lelang Wilayah Kerja Panas Bumi Juli 2017  

Lelang wilayah kerja panas bumi dibuka pada Juli 2017 setelah peraturan menteri tentang tata cara lelang diterbitkan.

Baca Selengkapnya