Hati-hati Limbah Medis B3 serta 9 Jenisnya

Kamis, 28 Juli 2022 11:13 WIB

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun atau Limbah B3 adalah limbah bahan yang karena sifatnya, konsentrasinya, atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak, dapat mencemarkan, merusak, membahayakan kesehatan, serta mengganggu kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya, menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan B3.

Lalu, apa itu limbah medis B3?

Mengutip dari dokumen dlhk.bantenprov.go.id, limbah B3 dikelompokkan ke dalam 4 kategori berdasarkan sumbernya. Yaitu: limbah B3 sumber tidak spesifik, limbah B3 spesifik umum, limbah B3 spesifik khusus, dan limbah B3 kadaluwarsa.

Sebagian besar limbah B3 dihasilkan oleh industri. Tetapi, ternyata limbah B3 juga dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat dan klinik pelayanan kesehatan atau sejenis. Limbah dari pelayanan kesehatan ini disebut juga dengan limbah medis B3.

Berikut jenis-jenis limbah medis B3:

1. Limbah infeksius

Limbah infeksius merupakan limbah yang terkontaminasi organisme patogen yang tidak secara rutin ada di lingkungan. Organisme tersebut dalam jumlah dan virulensi yang cukup dapat menularkan penyakit pada manusia rentan. Termasuk dalam kelompok limbah infeksius yaitu darah dan cairan tubuh, limbah laboratorium yang bersifat infeksius, limbah yang berasal dari kegiatan isolasi, serta limbah yang berasal dari kegiatan yang menggunakan hewan uji.

Advertising
Advertising

Adapun limbah infeksius berupa darah meliputi Serum, Plasma, dan Komponen darah lainnya. Sedangkan limbah cairan tubuh yaitu Semen, sekresi alat reproduksi wanita, cairan serebrospinal, cairan pleural, cairan peritoneal, cairan perikardial, cairan amniotik, dan cairan tubuh lainnya yang terkontaminasi darah. Sementara limbah yang yidak termasuk dalam kelompok cairan tubuh, yaitu Urin, Feses, dan Muntah, kecuali Terdapat Darah.

2. Limbah patologi

Limbah patologis adalah Limbah berupa buangan selama kegiatan operasi, autopsi, atau prosedur medis lainnya termasuk jaringan, organ, bagian tubuh, cairan tubuh, atau spesimen beserta kemasannya.

3. Limbah benda tajam

Limbah benda tajam merupakan Limbah yang dapat menusuk atau menimbulkan luka dan telah mengalami kontak dengan agen penyebab infeksi, antara lain jarum hipodermis seperti jarum intravena, Vial, Lanset (lancet), Siringe, Pipet pasteur, Kaca preparat, Skalpel, Pisau; dan Kaca.

4. Limbah farmasi

Limbah farmasi merupakan limbah yang dihasilkan dari instalasi farmasi misalnya obat kadaluwarsa atau obat terkontaminasi.

5. Limbah sitotoksik

Limbah sitotoksik adalah Limbah dari bahan yang terkontaminasi dari persiapan dan pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi kanker. Bahan ini mempunyai kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup. Termasuk dalam kelompok Limbah sitotoksik yaitu Limbah genotoksik yang sangat berbahaya, mutagenik yang dapat menyebabkan mutasi genetik, teratogenik yang dapat menyebabkan kerusakan embrio atau fetus, dan karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

6. Limbah kimiawi

Limbah kimiawi merupakan limbah B3 yang bersifat kimiawi. Misalnya larutan fixer dan limbah bahan kimia kadaluwarsa.

7. Limbah radioaktif

Limbah radioaktif merupakan limbah yang bersifat radioaktif yang biasanya dihasilkan dari proses rontgen.

8. Limbah kontainer bertekanan

Limbah kontainer bertekanan merupakan limbah dari kegiatan yang menggunakan tabung bertekanan, contohnya limbah tabung gas.

9. Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi

Limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi adalah limbah B3 yang mengandung logam berat, contohnya termometer merkuri dan Sfigmomanometer merkuri.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Mengenal Limbah B3 yang Menanjak Selama Pandemi Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

7 hari lalu

Jokowi Sebut RI Ketergantungan Impor Produk Farmasi dan Alat Kesehatan

Presiden Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat.

Baca Selengkapnya

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

9 hari lalu

Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.

Baca Selengkapnya

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

9 hari lalu

Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.

Baca Selengkapnya

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

17 hari lalu

Program Studi Biologi UGM Raih Peringkat 1 di Indonesia Versi QS WUR 2024, Ini Profilnya

Program studi Biologi UGM raih peringkat 1 di Indonesia Versu QR WUR by Subject 2024. Berikut profil prodi ini.

Baca Selengkapnya

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

19 hari lalu

Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall

Baca Selengkapnya

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

31 hari lalu

Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi

BRIN sedang mengupayakan bagaimana cara mengatasi kontaminasi Cs-137 di lingkungan.

Baca Selengkapnya

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

41 hari lalu

CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.

Baca Selengkapnya

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

45 hari lalu

Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

54 hari lalu

Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.

Baca Selengkapnya

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

27 Februari 2024

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan

Baca Selengkapnya