Jenis-jenis Alat Kesehatan Pemindai Tubuh Manusia
Reporter
Non Koresponden
Editor
Endri Kurniawati
Jumat, 30 September 2022 06:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan teknologi membuat dunai medis diuntungkan dengan banyaknya aneka alat kesehatan canggih yang dapat digunakan untuk mengobati pasien. Salah satu alat yang ditemukan akibat perkembangan teknologi adalah pemindai. Secara sederhana, pemindai dalam dunia medis dapat digunakan untuk menghasilkan gambar tubuh manusia.
Dikutip dari Open Medscience, ahli radiologi dapat mencitrakan tubuh manusia dengan detail pada tubuh dengan beragam pemindai pencitraan medis. Alat-alat ini, antara lain Computed Tomography (CT Scan), Magnetic Resonance Imaging (MRI Scanner), Positron Emission Tomography (PET Scanner), dan Ultrasound Scanner.
- CT Scan
Melansir laman RSUD Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, CT scan adalah mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, dengan menggunakan sinar-X. Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan. Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan CT scan untuk kondisi tertentu, seperti:
- Memperoleh diagnosis kelainan otot dan tulang, seperti tumor atau keretakan pada tulang.
- Menentukan lokasi tumor, infeksi, atau bekuan darah.
- Memandu prosedur medis ketika melakukan operasi, biopsi, atau terapi radiasi.
- Mendeteksi dan memonitor kondisi dan penyakit tertentu, seperti kanker, sakit jantung, dan tumor di organ tertentu seperti paru-paru dan hati.
- Mencari tahu cedera atau pendarahan internal.
Selain itu, penggunaan CT scan juga makin banyak dimanfaatkan untuk alat pemindaian kondisi kesehatan tubuh atau penyakit serta sebagai langkah preventif. Misalnya, CT scan pada usus besar bagi pasien yang memiliki risiko tinggi terkena kanker usus besar atau pemindaian jantung secara lengkap pada pasien dengan risiko tinggi penyakit jantung.<!--more-->
- MRI Scan
Dilansir dari laman RSUD A.M. Parikesit, MRI adalah teknik pemindaian radiologi yang mengunakan magnet, gelombang radio, dan komputer untuk menghasilkan gambar struktur tubuh. Dalam pemeriksaan MRI, pasien akan ditempatkan di tempat tidur yang kemudian dimasukkan ke lubang magnet.
Medan magnet yang kuat akan terbentuk dan menyelaraskan proton atom hidrogen yang kemudian terkena pancaran gelombang radio. Hasilnya berupa sinyal yang dideteksi oleh bagian penerima pada mesin MRI. Komputer lalu memproses informasi penerima dan menghasilkan gambar tubuh.
Mengutip laman Primary Hospital, MRI biasanya digunakan untuk memeriksa berbagai kondisi, antara lain:
- Kerusakan Otak
- Penyakit Jantung
- Kanker
- Kerusakan Sendi
- Infeksi Tulang
- Stroke<!--more-->
- PET Scanner
PET Scanner adalah tes pemindaian yang dapat mengungkapkan fungsi metabolisme atau biokimia dari jaringan dan organ tubuh. Mengutip laman Mayo Clinic, PET Scanner menggunakan sinyal radioaktif untuk menunjukkan aktivitas metabolisme normal dan abnormal. Pemindaian ini seringkali mendeteksi keberadaan metabolisme yang abnormal pada penyakit sebelum penyakit itu muncul pada hasil tes pemindaian lain.
Pemindaian dengan PET scan efektif membantu mengidentifikasi berbagai kondisi, termasuk kanker, penyakit jantung, dan gangguan otak. Dokter biasanya menggunakan jenis pemindaian ini untuk membantu mendiagnosis, memantau, atau mengobati penyakit.
- Ultrasound
Mengutip dari laman NHS, pemindaian ultrasound atau yang disebut dengan sonogram adalah prosedur yang menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk membuat gambar bagian dalam tubuh. Pemindaian jenis ini dapat digunakan untuk memantau bayi yang belum lahir, mendiagnosis suatu kondisi, atau memantau ahli bedah selama prosedur tertentu.
Cara kerja alat kesehatan ini adalah dengan menggunakan perangkat kecil yang disebut dengan probe ultrasound yang mengeluarkan gelombang suara frekuensi tinggi. Pasien tidak akan mendengar gelombang suara ini, tetapi ketika gelombang suara memantul dari bagian tubuh, mereka akan menciptakan “gema” yang akan ditangkap oleh probe dan berubah menjadi gambar yang diproses komputer.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca juga: Bongkar Kasus Penipuan Investasi Alkes, Polres Metro Jakarta Barat Terima Penghargaan Dari BNPB