Peneliti Pertanian Muda dari BRIN Dapat Penghargaan di Jepang

Kamis, 24 November 2022 19:55 WIB

Athanasia Amanda Septevani (duduk), doktor dari BRIN, menjadi satu dari tiga penerima The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researchers. FOTO/Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Athanasia Amanda Septevani, doktor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional, menjadi satu dari tiga peneliti muda penerima The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researchers. Penghargaan diberikan Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Jepang dan Pusat Riset Internasional Jepang untuk Ilmu-ilmu Pertanian di Tokyo, Selasa 22 November 2022.

Dalam penganugerahan tersebut, Amanda memaparkan penelitiannya yang berjudul The Value of Agricultural Waste: Cellulose as a Building Block for Materials. Ia juga menunjukkan hasil riset yang sedang dikembangkan BRIN yang disebutnya berkontribusi dalam pengolahan limbah agroindustri di Indonesia dan solusi alternatif untuk negara lain. Termasuk pemanfaatan limbah kelapa sawit untuk menjadi bahan material maju.

“Saya bersyukur dapat mengharumkan nama Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada skala internasional," katanya sambil berharap mampu memberikan manfaat nyata dalam pengelolaan dan teknologi pengolahan limbah.

Athanasia Amanda Septevani, doktor dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjadi satu dari tiga penerima The 2022 Japan International Award for Young Agricultural Researchers. FOTO/Istimewa

Advertising
Advertising

Selain Amanda, dua peneliti muda dari Madagaskar dan Meksiko juga mendapat penghargaan yang sama. Ketiganya dinilai mampu menunjukkan kinerja luar biasa dalam pengembangan dan penelitian di bidang pertanian, kehutanan, perikanan atau industri terkait untuk daerah berkembang. Masing-masing peraih penghargaan ini menerima hadiah uang tunai sebesar US$5.000 atau setara Rp 78,2 juta.

Turut hadir menyaksikan penganugerahan itu adalah Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. Dia menyatakan bangga atas prestasi yang diraih Amanda karena membawa harum bangsa Indonesia. "Saya berharap penghargaan ini dapat memperkuat jalinan kerja sama riset yang konkret Indonesia-Jepang agar dapat mengembangkan hasil riset tersebut secara lebih luas,” ujar Heri dalam keterangan tertulis.

Heri juga menyampaikan harapan itu saat berbincang dengan Anggota Eksekutif dari Dewan untuk Sains, Teknologi dan Inovasi, Kantor Kabinet, Ueyama Takahiro. Dubes Heri mengingatkan pentingnya peningkatan kerja sama riset antara Indonesia-Jepang.

Baca juga: Teliti Daging Sintetis dari Limbah Kedelai, Dosen UGM Raih Scientist Award di Singapura


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

3 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

9 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

12 jam lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

14 jam lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

15 jam lalu

Diduga Dibuang di Jalanan Shibuya, Album SEVENTEEN Duduki Puncak Tangga Lagu Jepang

Album SEVENTEEN menduduki peringkat pertama tanggal album utama di Jepang, tapi baru-baru ini viral video album itu dibuang

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

16 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

17 jam lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

1 hari lalu

Sensasi Menyantap Daging Yakiniku dalam Jyubako

Yakiniku yang disajikan dalam Jyubako atau bento box memberikan kesan menarik dengan makanan yang bervariasi, kaya nutrisi, dan terkontrol porsinya.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya