TEMPO.CO, Jakarta - Kelelawar putih Honduras spesies unik berasal dari Amerika Tengah. Seperti namanya, bulu kelelawar itu berwarna putih. Mengutip Fact Animal, kelelawar putih Honduras salah satu dari dua spesies mamalia terbang kecil pemakan buah. Kelelawar ini menyukai pohon ara untuk bersarang.

Merujuk Rainforest Alliance, panjang rata-rata kelelawar putih Honduras sekitar 3,7 sentimeter hingga 4,7 sentimeter. Kelelawar putih Honduras tergolong mungil. Tonjolan tulang rawan di depan bukaan telinga, daun hidung, dan bibirnya berwarna oranye kekuningan. Hidungnya memiliki tepi bergerigi.

Kelelawar putih Honduras ditemukan di beberapa negara di Amerika Tengah, termasuk Kosta Rika, Honduras, Nikaragua, dan Panama. Kelelawar ini menyukai hutan cemara basah dan hutan sekunder yang bisa menyediakan kebutuhan tempat bertengger dan makanan.

Baca: 6 Hewan Kesayangan Ratu Elizabeth II: Jaguar, Anjing Corgi hingga Kelelawar

Kehidupan kelelawar putih Honduras

Mengutip Animalia, kelelawar putih Honduras membuat sarang memotong rusuk daun secara menggunakan giginya. Seperti kelelawar lainnya, hewan nokturnal ini bertengger di saat siang. Kelelawar menempel di sarangnya dalam koloni kecil, bisa saja hanya satu ekor. Paling banyak 15 ekor.

Biasanya kelelawar putih Honduras ini membuat sarang tidak hanya satu. Tapi, tersebar di beberapa pohon supaya terlindungi dari hujan dan ancaman predator.

Kelelawar putih Honduras bersifat poligini. Di dalam sarang satu jantan kawin dengan beberapa betina. Musim kawin berlangsung antara Mei dan Agustus. Selama menyusui, induk kembali ke sarangnya hingga 6 kali dalam semalam untuk memberi makan anak-anaknya.

Populasi kelelawar putih Honduras

Beberapa sumber tidak memberikan jumlah pasti total populasi kelelawar putih Honduras. Namun, kelelawar ini diklaim telah masuk daftar merah atau IUCN red list. Saat ini, kelelawar putih berstatus hampir terancam (NT). Saat ini jumlahnya makin berkurang.

Ancaman utama kelelawar putih Honduras termasuk perubahan habitat aslinya menjadi lahan pertanian, dan populasi manusia yang terus bertambah. Makhluk kecil ini sangat rentan terhadap hilangnya habitat karena sangat bergantung dengan satu spesies ara sebagai sumber makanan.

Baca: Drone Tempur Baru dari Australia Diberi Nama Kelelawar Hantu

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.