TEMPO.CO, Jakarta - Universitas Hasanuddin (Unhas) menggandeng Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) untuk memantapkan rencana pembukaan program studi Metalurgi dan Material pada Fakultas Teknik.

Dekan FT Unhas Muhammad Isran Ramli menjelaskan pembentukan program studi tersebut sesuai amanah yang diberikan oleh kementerian. Saat ini, kata dia, kampus telah mendapatkan persetujuan pembukaan prodi dari Majelis Wali Amanah (MWA) Unhas.

“Kami sudah siap untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat luas terkait kehadiran prodi ini. Rencana proses perkuliahan akan dimulai pada tahun ajaran baru 2023/2024 pada bulan Agustus mendatang. Sehingga, memang ini yang menjadi perhatian kami bersama,” jelas Isran Kamis, 13 April 2023.

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Adi Maulana mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara produsen nikel terbesar yang sebagian besar terletak di timur Indonesia.

Sehingga, kata dia, pembukaan prodi tersebut menjadi relevan di masa sekarang ini. Menurut dia, Unhas mempunyai tanggung jawab untuk mempersiapkan sejak awal sumber daya manusia berkualitas.

Proses penerimaan mahasiswa akan segera dilakukan. Di awal pembentukan prodi ini, Unhas akan menerima kurang lebih 40 mahasiswa baru.

Kemenkomarves menyambut baik bentuk persiapan yang dilakukan oleh Unhas. Diharapkan, Unhas bisa segera melakukan proses sosialisasi kepada masyarakat mulai dari peluang beasiswa, biaya perkuliahan hingga peluang kemitraan.

Sumber daya industri tambang termasuk nikel banyak terdapat di Indonesia bagian Timur. Untuk itu, Kemenkomarves mengharapkan Unhas sebagai salah satu kampus terbesar khususnya di Timur Indonesia bisa berperan mendorong pengelolaan pertambangan nikel untuk kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan sains dan teknologi mutakhir.

Pilihan Editor: Bikin Edible Film dari Singkong, Mahasiswa ITB Raih Medali Emas di Asian Student's Venture Forum 2023