Imajinasi Kehidupan Kedua dari Second Life

Reporter

Editor

Sabtu, 25 April 2009 15:04 WIB

Second Life
TEMPO Interaktif, Jakarta: Para orang tua yang putra-putrinya keranjingan memainkan game Second Life kini tak perlu khawatir kepada content berbau pornografi di permainan daring tersebut. Linden Lab, pengembang game tersebut, akan melakukan sistem rating.

Linden mulai menempatkan content berbau pornografi ke jagat tersendiri dengan rating Adult, termasuk content bersuasana kekerasan intensif, foto telanjang, tema, ruang, serta aktivitas yang mengekspresikan seksual.

Adapun content non-adult atau yang bersifat umum ditempatkan dalam rating Mature. Selain itu, content yang tidak mengiklankan sesuatu yang mengarah kepada tema seksual, kekerasan, serta penggunaan obat terlarang dan alkohol termasuk dalam rating PG (parental guidance).

Rating default merupakan content yang akan dimasuki setiap orang yang memainkan Second Life berkategori Mature. Adapun mereka yang ingin memasuki dunia Adult akan diverifikasi dalam dua cara, yaitu membayar atau memakai solusi verifikasi usia yang diproduksi oleh Aristotle.

Second Life adalah permainan daring tiga dimensi. Para pemain menciptakan "kehidupan" kedua yang berasal dari imajinasinya sendiri. Untuk memulainya, pengguna mesti mengunduh penampil Second Life dan menciptakan avatar dirinya sendiri.

Setelah diinstal, pengguna bisa melakukan aktivitas sendiri atau bersosialisasi. Mereka bisa berjalan, melakukan "teleport", sampai terbang ke ribuan lokasi tiga dimensi yang ada. Pengguna juga bisa melakukan chatting suara dan teks dengan pemain lain di seluruh dunia.

Antarmuka dan tampilan game ini sama dengan permainan massively multiplayer online role playing games. Namun, ada dua keunikannya.

Pertama adalah kreativitas. Pengguna memiliki kemerdekaan penuh atas "dunia" yang diciptakannya. Pemain bisa hang-out di klub malam, belanja, memerangi naga, memulai bisnis, menciptakan game, sampai membangun pencakar langit. Semua tergantung pemainnya.

Keunikan kedua adalah kepemilikan. Daripada memainkan game dengan berlangganan bulanan, pengguna bisa memulai dengan gratis. Setelah itu, pengguna membayar "sewa" lahan bulanan untuk membangun dunia dan kegiatannya sendiri.

Sama halnya game komputer lain, pemain membutuhkan komputer berbasis Linux, Windows, atau Macintosh. Syarat utamanya adalah adanya sambungan Internet pita lebar.

Pada komputer Windows, game ini membutuhkan sistem operasi XP atau Vista serta prosesor minimal Pentium III 800 MHz. Selain itu, memori RAM yang dibutuhkan minimal 512 MB. Pengguna juga mesti memiliki resolusi monitor minimal 1.024 x 768 piksel dan kartu grafik minimal Nvidia GeForce 6600 atau ATI Radeon 8500, atau chipset Intel 945.

Pada komputer Mac, minimal dibutuhkan sistem operasi Mac OS X 10.4.11, prosesor 1 GHz G4, memori RAM minimal 512 Mhz, dan resolusi layar minimal 1.024 x 768 piksel. Kartu grafik minimal ATI Radeon 9200 atau Nvidia GeForce 2.

Adapun pada komputer Linux dibutuhkan minimal sistem operasi Linux 32-bit dengan prosesor Pentium III 800 MHz, memori RAM minimal 512 MB, dan kartu grafik Nvidia GeForce 6600 atau ATI Radeon 8500.

DEDDY SINAGA | BERBAGAI SUMBER


Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya