TEMPO Interaktif, Jakarta: Produsen game asal Jepang, Konami, telah menarik game yang dibuat dengan latar cerita perang di Irak. Game yang bernama Six Days in Fallujah itu ditarik setelah dihujanji kritik dari sejumlah kalangan.
Game ini berbeda dengan kebanyakan game perang yang ceritanya dibangun dari khayalan sang pembuatnya atau fiksi. Game Fallujah ini benar-benar membuat pemain seperti merasakan apa yang dialami para marinir Amerika Serikat saat mereka berada di Fallujah .
Atomic Games mengklaim game ini benar-benar dibuat berdasarkan pengalaman nyata yang ditulis di sebuah berita feature di Wall Street Journal yang berisi catatan harian para marinir.
Namun, hanya beberapa hari setelah dirilis protes datang bertubi-tubi. Koran Inggris The Daily Mail menulis game itu "keras dan tidak sensitif". Daily Mail mengutip ayah seorang kopral yang terbunuh di Irak. Banyak lembaga nirlaba yang selama ini mendampingi keluarga para tentara yang meninggal dalam perang di Irak dan Afganistan mengutuk game ini.
Selain kelompok yang mengutuk game ini ada juga kelompok yang justru mendukung game ini. Situs internet tv di Amerika Serikat G4TV mewawancarai para veteran perang dan mereka mendukung game ini. "Biar saja itu. Itu agar orang-orang sipil membantu para veteran setelah mereka tahu begitulah perang berjalan," kata veteran Angkatan Darat Kevin Smith.