TEMPO Interaktif, Jakarta: Sebanyak dua peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengikuti kompetisi ilmiah tingkat dunia di Reno, Nevada, Aerika Serikat, pada hari ini. Kompetisi bertajuk Intel International Science and Engineering Fair 2009 ini diselenggarakan oleh Intel dan memperebutkan penghargaan dan beasiswa senilai total US$ 4 juta.
Peneliti LIPI yang dikirimkan oleh Intel Indonesia adalah Deddy Setiapermana, Kepala Biro Promosi dan Kerjasama LIPI, dan Krisbiwati, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Ilmiah LIPI. Deddy adalah peneliti yang banyak mengulas soal kelautan dan kini diperbantukan di Pusat Penelitian Oseanografi dan mengajar S2 Kelautan di Universitas Indonesia.
"Kami yakin acara tahunan LKIR yang diselenggarakan LIPI memiliki tujuan, subyek, dan target yang sama dengan Intel Science and Engineering Fair," kata Imelda Adhisaputra, Direktur Corporate Affairs Intel Indonesia, dalam siaran pers hari ini.
Selain diikuti oleh peneliti seperti Deddy dan Krisbiwati, ajang itu diikuti oleh total 1.500 peneliti dan pelajar sekolah menengah. Peserta yang berasal dari 51 negara itu akan memamerkan hasil riset dan penemuannya. Malah, 20 persen di antaranya sudah dipatenkan.
Acara itu dibuka oleh orang nomor satu Intel, Craig Barrett, pada 11 Mei petang waktu Pasifik. Setelah itu para peserta mempresentasikan karyanya pada 14 Mei di hadapan publik.
"Saya telah belajar banyak dari para ilmuwan muda ini sejak Intel mensponsori sejak 1996 dan berharap melihat bagaimana hasil inovasi mereka dapat meningkatkan ekonomi global di tahun mendatang," kata Barrett.
Finalis Intel Internasional Science and Engineering Fair dipilih setiap tahun melalui lebih dari 550 lomba cipta ilmiah. Proyek mereka lalu dievaluasi langsung di lokasi oleh lebih dari 1.000 juri dari banyak bidang ilmu.
DEDDY SINAGA
Peneliti LIPI yang dikirimkan oleh Intel Indonesia adalah Deddy Setiapermana, Kepala Biro Promosi dan Kerjasama LIPI, dan Krisbiwati, Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Ilmiah LIPI. Deddy adalah peneliti yang banyak mengulas soal kelautan dan kini diperbantukan di Pusat Penelitian Oseanografi dan mengajar S2 Kelautan di Universitas Indonesia.
"Kami yakin acara tahunan LKIR yang diselenggarakan LIPI memiliki tujuan, subyek, dan target yang sama dengan Intel Science and Engineering Fair," kata Imelda Adhisaputra, Direktur Corporate Affairs Intel Indonesia, dalam siaran pers hari ini.
Selain diikuti oleh peneliti seperti Deddy dan Krisbiwati, ajang itu diikuti oleh total 1.500 peneliti dan pelajar sekolah menengah. Peserta yang berasal dari 51 negara itu akan memamerkan hasil riset dan penemuannya. Malah, 20 persen di antaranya sudah dipatenkan.
Acara itu dibuka oleh orang nomor satu Intel, Craig Barrett, pada 11 Mei petang waktu Pasifik. Setelah itu para peserta mempresentasikan karyanya pada 14 Mei di hadapan publik.
"Saya telah belajar banyak dari para ilmuwan muda ini sejak Intel mensponsori sejak 1996 dan berharap melihat bagaimana hasil inovasi mereka dapat meningkatkan ekonomi global di tahun mendatang," kata Barrett.
Finalis Intel Internasional Science and Engineering Fair dipilih setiap tahun melalui lebih dari 550 lomba cipta ilmiah. Proyek mereka lalu dievaluasi langsung di lokasi oleh lebih dari 1.000 juri dari banyak bidang ilmu.
DEDDY SINAGA
