BRIN dan Petani Papua Garap Hilirisasi Kayu Putih, Awal Panen 5 Hektare Kini 49 Hektare

Selasa, 16 Juli 2024 19:42 WIB

Hasil produksi minyak kayu putih di Kampung Rimba Jaya, Distrik Biak Timur, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Dok: BRIN

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ikut mengembangkan industri hilirisasi kayu putih di Kampung Rimba Jaya, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD), Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Numfor, Meilanny Margaretha Lea, mengklaim industri tersebut memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat, terutama biaya sekolah dan sosial.

"Luasan lahan kayu putih yang awalnya mulai dari 5 hektare (Ha) sekarang sudah memasuki 49 Ha," kata, dikutip dari keterangan tertulis, Selasa, 16 Juli 2024.

Menurut Meilanny, produksi minyak kayu putih itu dikelola bersama Kelompok Tani Hutan Kofarwis sejak Oktober 2015. Masyarakat baru merasakan dampaknya pada masa panen perdana pada 2017. Sebelum menggarap hilirisasi minyak kayu putih, masyarakat Kampung Rimba Jaya cenderung hidup dari penebangan liar yang bisa merusak hutan.

Kelompok Tani Hutan Kofarwis kemudian mendapatkan pelatihan ihwal pembenihan dan penyemaian bibit kayu putih. "Program ini dapat mengubah pola pikir dan tingkah laku masyarakat Rimba Jaya yang mana awalnya lebih banyak melakukan penebangan liar," tutur dia.

Menurut Meilanny, Distrik Biak Timur, lokasi Kampung Rimba Jaya, merupakan wilayah cadangan air yang mampu memenuhi kebutuhan satu kabupaten. Penanaman kayu putih dianggap bisa menjaga sumber air di lokasi tersebut.

Advertising
Advertising

“Masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya, baik biaya untuk anak sekolah dan lain-lain,” katanya. “Kayu putih juga memberikan manfaat sosial karena bisa menjadi ruang belajar bagi sekolah-sekolah.”

Penghiliran kayu putih itu bermula dari program riset BRIN yang dikembangkan oleh Peneliti Ahli Utama Pusat RIset Botani Terapan, Anto Rimbawanto. Tim BRIN meriset pemuliaan benih kayu putih, serta hilirisasi benih unggul dari tanaman tersebut. Percontohan proyek ini dimulai dari tingkat perorangan, hingga akhirnya ke level kelompok tani dan industri.

Dalam keterangan tertulis yang sama, Anto mengatakan program itu sempat diganjar penghargaan Anugerah Kalpataru Penyelamat Lingkungan 2022. Menurut dia, produktivitas kebun kayu putih di Indonesia masih cukup rendah, imbas buruknya mutu genetik dari benihnya.

"Jumlah produktivitas yang rendah ini menyebabkan Indonesia masih mengimpor minyak ekaliptus lebih dari 3.000 ton per tahun, untuk mencukupi kebutuhan industri minyak kayu putih,” kata Anto.

Pilihan Editor: Google Dikabarkan Akan Akuisisi Startup Keamanan Siber Wiz Senilai Rp 372 Triliun

Berita terkait

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

1 jam lalu

Riset BRIN: Perubahan Peran Kapal Pinisi Ancam Pelestarian Pengetahuan Lokal dan Budaya

Kapal pinisi asli secara historis digunakan oleh masyarakat Bugis Makassar untuk perdagangan antarpulau dan telah mengalami transformasi.

Baca Selengkapnya

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

6 jam lalu

Peringati World Heart Day, Peneliti BRIN: Usia 19-64 Tahun Rentan Penyakit Kardiovaskular

Peneliti Ahli Madya BRIN mengatakan, usia rentan terkena penyakit kardiovaskular adalah usia dewasa, yakni 19 hingga 64 tahun.

Baca Selengkapnya

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

12 jam lalu

BI Ajak Investor China untuk Investasi di RI: dari Proyek Energi Terbarukan hingga Hilirisasi Industri

Bank Indonesia mengajak para investor di China untuk memanfaatkan peluang investasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

1 hari lalu

BRIN Usulkan Raja Ampat Sebagai Cagar Biosfer ke UNESCO

BRIN mengusulkan Raja Ampat sebagai Cagar Biosfer UNESCO. Prosesnya sudah dimulai sejak tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bahlil Sebut ke Depan Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel Dunia, Ini Sebabnya

2 hari lalu

Bahlil Sebut ke Depan Indonesia Jadi Penentu Harga Nikel Dunia, Ini Sebabnya

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia sudah sepantasnya jadi penentu harga nikel, batu bara dan timah karena merupakan produsen utamanya

Baca Selengkapnya

Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

2 hari lalu

Dari Selatan, Cuaca Mendung Gelap dan Hujan Deras Bisa Meluas ke Seluruh Jabodetabek Malam Ini

Menurut BMKG, potensi hujan yang dapat disertai angin kencang dan petir itu mungkin bertahan dan bahkan meluas hingga pukul 19 WIB nanti.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

2 hari lalu

Penjelasan Fenomena Bulan Mini yang Akan Temani Bumi 2 Bulan ke Depan

Para astronom sedang bersiap arahkan pengamatan ke fenomena yang disebut sebagian kalangan sebagai bulan kembar.

Baca Selengkapnya

BRIN Teliti Tata Kelola PLTA dalam Menghadapi Isu Sosial Ekologis di Indonesia

3 hari lalu

BRIN Teliti Tata Kelola PLTA dalam Menghadapi Isu Sosial Ekologis di Indonesia

Keberadaan PLTA menimbulkan isu-isu tradisional, seperti permasalahan sosial, politik, dan ekologi lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Prabowo Sepakat Hilirisasi Sektor Pangan

3 hari lalu

Jokowi dan Prabowo Sepakat Hilirisasi Sektor Pangan

Presiden Jokowi menyatakan telah berdiskusi panjang dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai kebijakan hilirisasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Sebut Hikmah di Balik Pandemi Covid, Indonesia Bisa Menapak Menjadi Negara Industri

3 hari lalu

Presiden Jokowi Sebut Hikmah di Balik Pandemi Covid, Indonesia Bisa Menapak Menjadi Negara Industri

Presiden Jokowi mengatakan hikmah di balik pandemi Covid yaitu negara maju sibuk karena terjadi resesi, dimanfaatkan Indonesia membangun hilirisasi.

Baca Selengkapnya