Petani Kendeng Ikut Kritik IKN Saat HUT ke-79 RI, Sebut Ruang Hidup Rakyat Terus Dirampas

Minggu, 18 Agustus 2024 11:00 WIB

Masyarakat dan Petani Pegunungan Kendeng kembali melakukan aksi di depan Istana Merdeka, mereka menuntut janji Joko Widodo tahun 2016 memberhentikan izin pembangunan pabrik semen di Kendeng selama KLHS (kajian lingkungan hidup strategis) berlangsung, Jakarta, 2 Agustus, 2018. Foto : M.Isa

TEMPO.CO, Pati - Puluhan warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), serta petani dari berbagai daerah, menggaungkan kritik tentang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tengah momentum HUT ke-79 RI. Mereka berkumpul di Sumber Kali Gede, Desa Brati, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, sambil menggelar upacara peringatan kemerdekaan pada Sabtu pagi, 17 Agustus 2024.

Di sebuah lahan kebun, para anggota JMPPK memakai caping, penutup kepala tradisional khas petani, dan menggenggam tiang bendera merah putih. Melalui simbolisasi saat upacara, para petani ingin menunjukkan bahwa derita masyarakat dan lingkungan di sekitar IKN tak jauh berbeda dengan kondisi warga Pegunungan Kendeng.

"Pabrik semen yang telah kalah dalam proses hukum tetap kokoh berdiri, disertai tambang yang semakin meluas,” ucap Bambang, salah satu perwakilan JMPPK kepada awak media, usai upacara tersebut. “Ruang hidup petani Kendeng dirampas atas nama pembangunan.”

Menurut dia, warga lokal Pegunungan Kendeng kini menerima dampak eksploitasi, berupa kekeringan yang akan diikuti ancaman banjir. "Bayangan krisis pangan dan iklim mengancam hidup kami petani Kendeng.”

Setelah 79 tahun sejak proklamasi, kata Bambang, kemerdekaan yang sudah direbut dari semakin jauh dari cita-cita luhur para pahlawan. "Mental, akhlak, serta moral yang dicontohkan oleh pemimpin-pemimpin Indonesia jauh dari cita-cita bangsa dan Pancasila. Kini rakyat harus berjuang mengusir penjajah dengan wujud pemimpinnya sendiri," tutur dia.

Advertising
Advertising

Panji dan baliho berisi kritik terhadap proyek IKN juga berkibar di sekitar Jembatan Pulau Balang, hanya berjarak 37,8 kilometer dari Istana Negara di Kota Nusantara. Setelah menggelar upacara 17 Agustus, sejumlah organisasi masyarakat sipil dan puluhan penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara menyampaikan kritik tersebut secara terbuka.

Salah satu spanduk tersebut bertuliskan “Indonesia is not for sale, merdeka!”. Para aktivis dan warga lokal juga sempat mengadakan pawai perahu sambil mengibarkan panji-panji perlawanan. Bunyinya, antara lain; “Selamatkan Teluk Balikpapan”, “Tanah untuk Rakyat”, “Digusur PSN (Proyek Strategis Nasional)”, “Belum Merdeka 100%”, “Belum Merdeka Bersuara”, hingga kalimat “79 Tahun Merdeka, 190 Tahun Dijajah”.

Pilihan Editor: Dua Senjata Anti Drone Pindad Menampang di IKN, Diklaim Sebagai Varian Pertama di Dunia

Berita terkait

Total Anggaran Pengadaan Lahan untuk PSN Jokowi Lewat LMAN Tembus Rp 134 Triliun

1 jam lalu

Total Anggaran Pengadaan Lahan untuk PSN Jokowi Lewat LMAN Tembus Rp 134 Triliun

Anggaran untuk pembebasan lahan Proyek Strategis Nasional Jokowi lewat LMAN Kementerian Keuangan mencapai Rp 134 Triliun sejak 2017

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Sebut Secara de Facto IKN Sudah Digunakan sebagai Ibu Kota

9 jam lalu

Anggota DPR Sebut Secara de Facto IKN Sudah Digunakan sebagai Ibu Kota

Dalam Undang-Undang IKN, kata Doli, sudah dijelaskan bahwa pembangunan akan selesai secara bertahap hingga 2045.

Baca Selengkapnya

Menpan RB Tak Bisa Jamin ASN Pindah ke IKN sebelum Pelantikan Prabowo

11 jam lalu

Menpan RB Tak Bisa Jamin ASN Pindah ke IKN sebelum Pelantikan Prabowo

Sampai September 2024, belum ada kepastian dari pemerintah mengenai pemindahan ASN ke IKN.

Baca Selengkapnya

LMAN Salurkan Anggaran Rp 2,85 Triliun untuk Pembebasan Lahan di IKN

13 jam lalu

LMAN Salurkan Anggaran Rp 2,85 Triliun untuk Pembebasan Lahan di IKN

Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sudah menggelontorkan Rp 1,43 triliun untuk pengadaan lahan di IKN sepanjang 2024. Pemerintah menargetkan anggaran total 5,9 triliun untuk pembebasan lahan di ibu kota baru

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

14 jam lalu

Respons Jokowi soal Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-turut: Coba Dicek Betul

Presiden Jokowi akhirnya angkat suara terkait penyebab deflasi beruntun selama lima bulan

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Raffi Ahmad Gabung Kepengurusan Kadin versi Munaslub, 3 Nama Besar Lain yang Ikut Penambangan Pasir Laut

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Raffi Ahmad Gabung Kepengurusan Kadin versi Munaslub, 3 Nama Besar Lain yang Ikut Penambangan Pasir Laut

Raffi Ahmad sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Industri Kreatif Kadin periode 2024-2029 versi Munaslub

Baca Selengkapnya

Gerindra Pastikan Nasib Keppres Pemindahan Ibu Kota di Tangan Prabowo

16 jam lalu

Gerindra Pastikan Nasib Keppres Pemindahan Ibu Kota di Tangan Prabowo

Prabowo sedang sibuk menyiapkan keppres untuk struktur kementerian di kabinet barunya. Senyampang itu, ia masih mengkaji keppres pemindahan ibu kota.

Baca Selengkapnya

Kini Jokowi Sebut Jangan Buru-buru Pindah ke IKN, Keppres Pindah Ibu Kota Belum Diteken Sampai Ujung Jabatan

17 jam lalu

Kini Jokowi Sebut Jangan Buru-buru Pindah ke IKN, Keppres Pindah Ibu Kota Belum Diteken Sampai Ujung Jabatan

Setelah gagal pindah ke IKN pada Juli dan September, Jokowi sebut pemindahan ibu kota jangan terburu-buru. Keppres pun belum diteken.

Baca Selengkapnya

Menanti Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

17 jam lalu

Menanti Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN

Jokowi sebelumnya pernah menuturkan penerbitan Keppres IKN bisa jadi dilakukan sebelum 17 Agustus atau setelah Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Sebut Runaway Bandara IKN Ditebalkan, Siap Uji Coba pada 10 Oktober 2024

18 jam lalu

Budi Karya Sebut Runaway Bandara IKN Ditebalkan, Siap Uji Coba pada 10 Oktober 2024

Budi Karya mengatakan landasan pacu atau runaway bandara IKN sudah mencapai 2.200 meter.

Baca Selengkapnya