Geoffrey Hinton "Godfather of AI", Pemenang Nobel Fisika yang Kini Vokal soal Bahaya Kecerdasan Buatan

Rabu, 9 Oktober 2024 16:07 WIB

Geoffrey Hinton. Johnny Guatto/University of Toronto/Handout via REUTERS.

TEMPO.CO, Jakarta - Geoffrey Hinton, yang sering dijuluki sebagai 'Godfather of AI', baru saja memenangkan Hadiah Nobel Fisika atas karyanya dalam pelatihan jaringan saraf buatan menggunakan fisika.

Meski meraih penghargaan prestisius ini, Hinton kini menjadi suara vokal dalam memperingatkan tentang potensi bahaya kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) bagi umat manusia.

Badan pemberi penghargaan ini, Royal Swedish Academy of Sciences, menjelaskan bahwa Hinton menemukan metode yang dapat secara otomatis mengidentifikasi sifat-sifat dalam data, memungkinkan tugas seperti mengenali elemen tertentu dalam gambar.

Hinton berbagi Nobel-nya dengan ilmuwan asal Amerika Serikat, John J. Hopfield dari Universitas Princeton, di mana karya Hinton merupakan pengembangan dari terobosan Hopfield yang menciptakan sistem jaringan untuk menyimpan dan merekonstruksi pola.

Gabungan karya keduanya telah mendorong kemajuan dalam Mesin Pembelajaran (machine learning) dan konsep jaringan saraf buatan, yang menjadi inti dari teknologi AI modern.

Advertising
Advertising

Melansir Tech Radar, Hinton saat ini mengajar Ilmu Komputer di Universitas Toronto. Dia memiliki sejarah panjang di bidang AI, termasuk kontribusinya di Google DeepMind, yang membantu mengembangkan chatbot saat ini seperti ChatGPT dari OpenAI dan Google Gemini.

Namun, setelah meninggalkan Google pada 2023 lalu, Hinton memperingatkan bahwa perusahaan tersebut tidak lagi menjadi "a proper steward” atau “penjaga yang tepat" untuk perkembangan AI. Dia mengkhawatirkan perusahaan-perusahaan bergerak terlalu cepat dan bertindak sembrono, serta dampak negatif AI yang dapat menyebabkan banjir konten palsu dan mengancam lapangan kerja.

Dalam satu tahun terakhir, kekhawatiran tersebut semakin relevan. Banyak perusahaan yang mulai menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas menulis sederhana. Media sosial kini dipenuhi dengan konten yang dihasilkan oleh AI, seringkali dengan watermark yang tidak konsisten. Selain itu, kita bergerak menuju era Kecerdasan Buatan Umum, di mana komputer dapat berpikir dengan cara yang sama atau lebih baik dari manusia.

Meskipun Hinton kini bersikap kritis terhadap AI, penghargaan ini menegaskan penghormatan dunia terhadap karya pionirnya. Tanpa kontribusi Hinton dan Hopfield, AI seperti yang kita kenal sekarang mungkin tidak akan ada.

Hinton dinilai telah membawa pemahaman baru dalam penerapan fisika untuk masalah pengenalan pola, membantu komputer beroperasi lebih mirip dengan otak manusia. Konsep jaringan saraf, yang menjadi alat terkuat dalam AI, tidak akan ada tanpa Hinton.

Hinton juga mengingatkan bahwa AI adalah pedang bermata dua — alat sangat kuat yang memerlukan regulasi untuk melindungi umat manusia dari potensi dampak negatif yang tak terkendali.

Meski tidak sepenuhnya menyadari dampak dari konsep yang dia kembangkan sejak tahun 1970-an, Hinton kini menjadi suara penting dalam menyikapi tantangan yang muncul dari perkembangan AI yang terus tumbuh pesat.

Pilihan Editor: Inovasi dari Limbah Jagung dan Kopi, Mahasiswa Unair Ciptakan Produk Penghilang Bau

Berita terkait

Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

7 jam lalu

Ilmuwan John Hopfield dan Geoffrey Hinton Raih Nobel Fisika 2024

Ilmuwan asal Amerika Serikat, John Hopfield, dan rekannya yang berkebangsaan British-Kanada, Geoffrey Hinton, memenangkan Hadiah Nobel Fisika 2024.

Baca Selengkapnya

3 Cara Meningkatkan Kualitas Foto

11 jam lalu

3 Cara Meningkatkan Kualitas Foto

Berkat kemajuan teknologi, mengubah foto beresolusi rendah menjadi gambar yang lebih tajam dan jernih kini menjadi lebih mudah.

Baca Selengkapnya

Apple Intelligence Bakal Hadir di iPhone 16 Akhir Oktober dengan Pembaruan iOS 18.1

1 hari lalu

Apple Intelligence Bakal Hadir di iPhone 16 Akhir Oktober dengan Pembaruan iOS 18.1

Salah satu fitur Apple Intelligence pertama yang akan hadir ke iPhone 16 melalui iOS 18.1 adalah ringkasan notifikasi yang didukung oleh AI.

Baca Selengkapnya

Fitur Gmail Q&A Kini Tersedia untuk iOS, Simak Cara Gunakannya

1 hari lalu

Fitur Gmail Q&A Kini Tersedia untuk iOS, Simak Cara Gunakannya

Fitur Gmail Q&A yang sebelumnya sudah tersedia untuk sistem operasi android kini siap meluas ke iOS

Baca Selengkapnya

Konferensi Internet Dunia 2024 Akan Digelar November, Fokus pada AI

2 hari lalu

Konferensi Internet Dunia 2024 Akan Digelar November, Fokus pada AI

Konferensi Internet Dunia atau World Internet Conference 2024 akan digelar November mendatang dan berfokus pada kecerdasan buatan atau AI.

Baca Selengkapnya

4 Fitur AI di Google Photos untuk Edit Gambar secara Gratis

2 hari lalu

4 Fitur AI di Google Photos untuk Edit Gambar secara Gratis

Fitur AI di Google Photos kini sudah bisa dinikmati penggunanya. Fitur-fitur tersebut dapat digunakan untuk mengedit gambar dengan mudah.

Baca Selengkapnya

Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

3 hari lalu

Meta Umumkan Model AI Baru Movie Gen Bisa Menghasilkan Video dan Audio

Meta mengklaim Movie Gen dapat menyaingi tools dari perusahaan startup terkemuka seperti OpenAI dan ElevenLabs. Apa hebatnya?

Baca Selengkapnya

Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

4 hari lalu

Evaluasi Lanskap AI di Indonesia, Ini 3 Temuan dan 3 Rekomendasi dari UNESCO

UNESCO antara lain menemukan pendanaan penelitian bidang AI di Indonesia yang rendah dan merekomendasikan antara lain bikin regulasi dulu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

5 hari lalu

Microsoft Tambahkan 5 Fitur Baru Berbasis AI ke Windows 11, Ada Click to Do

Microsoft mengumumkan sederet inovasi fitur baru berbasis AI yang akan diintegrasikan ke dalam Windows 11 dan Copilot+ PC.

Baca Selengkapnya

Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

6 hari lalu

Dosen Itera Kembangkan Teleskop Robotik Berbasis AI untuk Identifikasi Hilal

Profesor riset astronomi dan astrofisika dari BRIN mengatakan teleskop robotik berbasis AI ini masih harus terus belajar dan melewati diskusi panjang.

Baca Selengkapnya