Tujuh Detik Menuju Sistem Operasi Google Chrome

Reporter

Editor

Senin, 23 November 2009 07:18 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Selubung sistem operasi komputer bertajuk Chrome mulai terbuka lebar. Google, yang merancang sistem ini, membuka source code sehingga para pengembang dapat melihat jeroannya. "Mulai hari ini, kode tersebut dibuka penuh, yang artinya pengembang Google akan bekerja dengan jalur yang sama dengan para pengembang eksternal," kata Matta Papakipos, Direktur Teknik Chrome OS, kepada pers di markas Google di Mountain View, California, Amerika Serikat, Kamis pekan lalu.

Petinggi Google menjelaskan bahwa pihaknya terus bekerja sama dengan proyek-proyek open source, seperti GNU, Linux Kernel, Moblin, Ubuntu, dan Webkit. Para pengembang dapat mengunduhnya di website proyek Chromium OS untuk bagian code base, user interface, dan design documents. Rancangan ini masih sketsa kasar dan Google berencana terus melengkapinya sampai siap dirilis ke calon pengguna tahun depan. Karena itu, para pengembang software dapat memanfaatkan kode tersebut untuk membuat sistem operasi versi sendiri.

Perusahaan raksasa ini mengklaim Chrome berbeda dengan sistem operasi yang ada saat ini. Pertama, Google Chrome OS membawa web browser sebagai sistem operasi sebuah komputer. "Semua aplikasi adalah web application," kata Sundar Pichai, Wakil Presiden untuk Manajemen Produk Google. Chrome OS tidak menjalankan aplikasi lokal seperti sistem operasi personal computer umumnya. Semua dokumen dan data juga disimpan di server Internet. Alhasil semua aktivitas dilakukan dengan browser dan tak ada aplikasi konvensional di desktop. Karena itu, pengguna tak perlu disibukkan melakukan instalasi, mengelola, dan melakukan update sendiri.

Perbedaan kedua menyangkut keamanan, kemudahan, dan kecepatan. Setiap aplikasi dilengkapi dengan sandbox atau kunci rahasia yang unik, sehingga menyulitkan malware menginfeksi komputer. Sistem operasi juga akan melakukan pengecekan dan pemulihan setiap kali reboot. Hal ini dapat dilakukan karena semua aplikasi berjalan di web sehingga pengguna tak perlu memikirkan apakah aplikasi tersebut bisa dipercaya atau tidak.

Soal kecepatan, bukan hanya sebagai browser, tapi juga dimulai sejak pengguna menghidupkan komputer. "Cuma butuh waktu 7 detik bagi Chrome OS untuk melakukan booting," ujar Pichai. Proses komputasi tidak perlu dihapus dan setiap operasi dioptimalkan serta dilakukan secara paralel. Untuk aspek kemudahan, pengguna tidak perlu meng-install aplikasi, cukup menggunakan yang tersedia di web.

Kepada pers, Google menjelaskan Chrome OS ditujukan untuk jalan di solid-state storage. Padahal sebagian besar mesin komputer saat ini belum mampu berjalan di sistem itu. Boleh jadi kode yang dibuka Google ini sekaligus sinyal bagi developer dan pabrikan komputer untuk siap-siap membuat mesin yang sesuai buat Chrome OS, yang bakal meluncur 12 bulan lagi.

Selain mesin komputer yang baru, Chrome OS mensyaratkan koneksi Internet yang cepat. Maklum, ketergantungan Chrome OS pada koneksi Internet sangat besar karena data bakal disinkronkan ke cloud dan aplikasi banyak butuh koneksi online. Bagi konsumen di Indonesia yang koneksi Internetnya lambat, hal ini akan jadi kendala tersendiri.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

13 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

27 Desember 2023

Sempat Dihilangkan, Google Kembalikan Fitur Ultra-wide Astrofotografi di Google Pixel 8 Pro

Dengan fitur ultra-wide astrofotografi, pengguna Google Pixel 8 Pro dapat mengandalkan kamera belakang ponselnya untuk mengambil foto langit

Baca Selengkapnya

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

8 Desember 2023

Google Luncurkan Android 14 QPR1 ke Ponsel Pixel, Ini Detailnya

Android 14 QPR1 mencakup 37 perbaikan dan penyempurnaan untuk ponsel Pixel.

Baca Selengkapnya

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

1 Desember 2023

Google Meluncurkan Proyek Geothermal, Apa Itu?

Energi geothermal berasal dari panas yang dihasilkan selama pembentukan asli planet ini dan peluruhan radioaktif material.

Baca Selengkapnya

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

1 Desember 2023

Google Memulai Proyek Geothermal untuk Memasok Energi di Pusat Data

Raksasa Google bekerja sama dengan Fervo membangun proyek listrik geothermal untuk memasok energi yang lebih bersih bagi pusat data Google.

Baca Selengkapnya

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

31 Oktober 2023

Google Selidiki Bug Pembaruan Beberapa Profil Android 14

Google secara resmi mengonfirmasi adanya bug pada pembaruan Android 14. Simak rinciannya.

Baca Selengkapnya

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

27 September 2023

25 Tahun Google, Banyak Pertimbangan Tentukan Tanggal Hari Jadinya

Pada 27 September 2023, Google berusia 25 tahun, meskipun penentuan ditetapkannya tanggal itu punya kisah panjang.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

16 September 2023

Google Kembali Lakukan PHK Massal, Ratusan Pekerja Terdampak

Google yang berpusat di California, Amerika Serikat itu menolak untuk mengungkapkan detail jumlah orang terkena PHK massal.

Baca Selengkapnya

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

9 September 2023

Android 14 akan Diluncurkan Bersama Google Pixel 8

Rencana peluncuran Android 14 ini dibocorkan oleh pakar Android Mishaal Rahman.

Baca Selengkapnya

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

31 Juli 2023

Inilah Neeva, Mesin Pencarian Bikinan Eks Karyawan Google: Lebih Ringan dan Cepat

Google menjadi produk mesin pencarian teratas. Ada beberapa faktor yang menopangnya. Kini, Neeva hadir untuk menantang dominasi tersebut.

Baca Selengkapnya