Twitter Dominasi Pembicaraan Online Seputar Teknologi

Reporter

Editor

Selasa, 26 Januari 2010 19:32 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengguna internet yang melakukan pembicaraan online lewat Twitter dideteksi meningkat pesat. Seperti penelitian yang dilakukan Edelman dan Brandtology, masing-masing adalah firma kehumasan independen serta layanan bisnis dan brand online intelligence ini.

Dalam penelitian yang berlangsung selama kuartal akhir 2009 (Oktober-Desember), diketahui bahwa popularitas Twitter semakin meningkat. Hasil penelitian yang dituangkan dalam Digital Brand Index (DBI) edisi kedua itu juga menyimpulkan Twitter menjadi saluran tersibuk di Indonesia, khususnya untuk berbagi informasi tentang merek-merek teknologi, dengan peningkatan 94 persen dibanding DBI edisi pertama (Juli-September 2009) yang dirilis Oktober tahun lalu.

Dalam DBI 2 ini terlacak 101.866 pembicaraan online seputar merek-merek teknologi, atau hampir dua kali lipat dari DBI pertama, yang melacak 58.658 pembicaraan online. Edisi kedua DBI ini menunjukkan kedinamisan sebuah media sosial. Dalam DBI 1, Twitter hanya meraih posisi ketiga sebagai saluran paling sibuk dengan 5.721 penyebutan merek teknologi. Namun dalam DBI 2, Twitter mencatat 53.697 penyebutan, atau menyumbang 45,7 persen dari total keseluruhan pembicaraan online tentang merek teknologi yang terlacak.

"Ini karena pada DBI 1, pengguna Twitter di Indonesia masih sekitar 1,5 juta orang. Tetapi pada DBI edisi kedua penggunanya sudah meningkat menjadi 2,6 juta orang," kata Nanda Ivens, Direktur Edelman Digital, dalam perbincangan di kantor Edelman, Jakarta hari ini.

Selain Twitter, saluran internet yang paling banyak digunakan untuk membicarakan merek teknologi adalah forum-forum diskusi--selanjutnya disebut "Forum"--dengan kontribusi 43 persen. Forum yang terbanyak dipakai adalah situs komunitas KasKus.us yang mencapai 27,54 persen.

Twitter sendiri menjadi merek teknologi kedua yang terbanyak dibicarakan di internet, dengan jumlah 7.416 penyebutan. Peringkat pertama diduduki Google (pada DBI 1 berada di urutan tiga) dengan 12.920 penyebutan. Sedangkan Facebook, jejaring sosial yang paling banyak penggunanya di Indonesia, hanya berada di urutan ketiga.

Kendati Twitter menjadi saluran tersibuk untuk mendiskusikan merek-merek teknologi, menurut Nanda, untuk topik-topik tertentu komposisinya bisa berbeda-beda. Twitter adalah saluran yang paling banyak digunakan untuk merek yang berhubungan dengan internet (72,7 persen), diikuti Forum (12,8 persen), situs berita (9,56 persen), review (3,27 persen), blog (1,36 persen) dan situs jejaring sosial (0,19 persen).

Twitter juga mendominasi penggunaan saluran untuk diskusi-diskusi tentang topik ponsel dan telekomunikasi (58,6 persen), diikuti Forum (24,8 persen), situs berita (9,91 persen), review (3,54 persen), situs jejaring sosial (2,55 persen) dan blog (0,53 persen). Twitter juga dominan digunakan sebagai saluran diskusi yang terkait perangkat lunak (57,4 persen), diikuti Forum (32,6 persen), situs berita (6,54 persen), review (1,79 persen), blog (1,27 persen) dan situs jejaring sosial (0,23 persen)

Adapun saluran yang paling banyak digunakan untuk diskusi merek perangkat elektronik adalah Forum (50,9 persen). Untuk topik ini Twitter menduduki posisi kedua (38,7 persen). Sama dengan topik perangkat elektronik, terkait topik teknologi informasi, Forum juga menjadi saluran tersibuk (82,1 persen), disusul Twitter di urutan kedua (9,35 persen).

Dimas

Berita terkait

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

22 Februari 2021

Strategi Lintasarta Dukung Dunia Bisnis

Di 2021, Lintasarta tetap berkomitmen memberikan layanan terbaik untuk berbagai sektor industri.

Baca Selengkapnya

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

11 Juni 2018

Sempat Diretas, Ditjen Pajak Targetkan Situsnya Pulih Hari Ini

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menargetkan pemulihan situsnya yang sempat diretas rampung pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

31 Mei 2018

Kominfo Blokir 34 Situs Berunsur Radikalisme Selama April 2018

Kominfo berupaya meminimalkan aksi teror dengan memblokir konten radikalisme.

Baca Selengkapnya

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

24 Januari 2018

Pangsa Pasar Besar, Situs Perbandingan Harga Priceprice.com Diluncurkan

Situs perbandingan harga Priceprice.com diluncurkan di Indonesia. Priceprice.com untuk memudahkan pengguna membandingkan harga barang.

Baca Selengkapnya

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

27 September 2017

Situs Om Senang Mirip Nikahsirri.com Hebohkan Belgia

Pihak berwenang Belgia akan mengambil sikap tegas terhadap peredaran situs yang diduga menawarkan pelacuran terselubung.

Baca Selengkapnya

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

27 Agustus 2017

Google Chrome Bakal Memungkinkan Pengguna Membisukan Situs Web

Google menguji opsi baru yang memungkinkan pengguna membisukan situs web secara permanen di dalam browser Chrome.

Baca Selengkapnya

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

10 Agustus 2017

Ingin Sukses Cari Uang Lewat YouTube? Ada Kiatnya...

Salah satu cara yang dipilih generasi Millennial untuk mengekspresikan diri adalah mengunggah materi ke YouTube, tapi kenapa tak semua sukses?

Baca Selengkapnya

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

10 Agustus 2017

Bagaimana Menyusun Kata Sandi yang Anti Pembobolan?

Bill Burr, pernah merilis sebuah buku (pedoman) di tahun 2003 lalu berisi kata sandi yang tidak dapat diretas, masih manjurkah?

Baca Selengkapnya

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

12 Juli 2017

Google, Facebook, Spotify Akan Ikut Aksi Dukung Net Neutrality

Perusahaan-perusahaan, seperti Google, Facebook, Spotify, Jumat lalu mengumumkan akan berpartisipasi dalam aksi 12 Juli untuk mendukung net neutrality

Baca Selengkapnya

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

7 Juli 2017

Ingin Vlog Anda Sekondang Kaesang? Hindari Lima Hal Berikut Ini

Vlogging menjadi fenomena tersendiri saat ini. Banyak netizen, dari yang belum tekrenal sampai yang kondang macam Kaesang, meramaikan dunia vlog.

Baca Selengkapnya